Sukses

Pemerintah Akan Bangun 400 Flyover di Proyek KA Semicepat Jakarta-Surabaya

Proyek KA Semicepat Jakarta-Surabaya akan mulai pembangunan pada 202.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah siapkan investasi Rp 10 triliun untuk pembangunan 400 jembatan layang proyek Kereta Api Semicepat Jakarta-Surabaya.

Hal itu disampaikan Jenderal Perketaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam diskusi berjudul "Perlintasan Sebidang Tanggung Jawab Siapa?”, Jakarta, Jumat, (6/9/2019).

"Ini memang mahal. Kembali lagi, kami memikirkan keselamatan masyarakat perlu investasi cukup besar," ucap Zulfikri dilansir Antara.

Ia menuturkan, rencana ini telah didiskusikan dengan Komisi V DPR. Akan dilakukan penggabungan perlintasan sebidang dengan membangun 400 flyover.

Proyek KA Semicepat Jakarta-Surabaya akan mulai pembangunan pada 2021. Untuk saat ini, sudah dilakukan studi kelayakan oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) yang diperkirakan selesai pada Mei 2020.

Rencana, akan terdapat 922 perlintasan sebidang, baik resmi, tidak resmi, maupun liar. Untuk itu harus dilakukan upaya agar perjalanan KA tidak terhambat.

Mengutip dari Antara, perlintasan sebidang ini penting untuk ditangani mengingat KA harus melaju di kecepatan 160 kilometer per jam dengan target waktu tempuh Jakarta-Surabaya selama 5.5 jam yang tidak akan tercapai apabila terkendala lintasan.

Saat ini, kecepatan kereta jarak jauh Jakarta – Surabaya adalah 90 kilometer per jam dengan waktu tempuh sembilan sampai 10 jam.

Pembangunan akan dibagi menjadi dua tahap. Pertama, untuk jalur Jakarta-Semarang, dan tahap kedua untuk jalur Semarang-Surabaya. Untuk lama kontstruksi sendiri, diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga tahun.

Dengan waktu tersebut akan dibangun jalur KA baru sebagian berbentuk layang (elevated) untuk jalur yang melintasi perkotaan padat penduduk sepanjang 56 kilometer.

"Untuk 56 kilometer tadi akan dibangun elevated karena melintasi kota-kota. Sementara untuk di luar kota kita buat jalur biasa agar efisien," ujar Zulfikri.

KA akan menggunakan mesin diesel multiple unit (DMU) tipe 1067. Terkait nilai investasi, dia juga menyebutkan, akan tergantung dari hasil studi kelayakan dari Jepang. Namun, hitungan awal berkisar 70 triliun.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Naik Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Hanya 6,5 Jam

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyatakan, proses studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya akan selesai pada pertengahan 2020.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menuturkan, proses penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) baru akan dilaksanakan selepas hari raya kemerdekaan pada 17 Agustus 2019.

"Kita akan MoU nanti mungkin tanggal 22-23 Agustus ini," tutur dia di Palu, seperti dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, ditulis Minggu, 11 Agustus 2019.

Budi menuturkan, tahapan awal proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan pembukaan jalur sendiri direncanakan mulai pada 2020. Sementara untuk saat ini baru memasuki proses studi kelayakan atau FS.

"Lagi FS. Jadi FS kita akan selesaikan sampai pertengahan tahun depan. Pertengahan tahun depan baru akan mulai dibangun," ujar Budi.

Budi menargetkan, proses pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dapat selesai paling lambat selama 3 tahun, atau rampung pada 2023.

Seperti diketahui, kecepatan rata-rata kereta cepat Jakarta-Surabaya diperkirakan sekitar 140-145 km per jam. Adapun kecepatan maksimum yang bisa ditempuh yakni hingga 160 km per jam.

Dengan demikian, waktu tempuh Jakarta-Surabaya bisa dipangkas sampai menjadi 6,5 jam. Rencananya, kereta cepat ini dalam sehari akan melakukan perjalanan pulang-pergi dari ibu kota ke Kota Pahlawan sebanyak dua kali.

Budi memprediksi, pengerjaan kereta cepat Jakarta-Surabaya bisa selesai paling lambat pada 2023 mendatang. "Ini (proses pengerjaan) sekitar 2-3 tahun. (Paling telat 2023?) Iya," ujar dia. (Maulandy Rizky B.P)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.