Liputan6.com, Jakarta Voice of Baceprot baru saja merilis sebuah lagu baru berjudul "Mighty Island”. Kali ini, mereka mengusung tema lingkungan hidup, mewakili kekhawatiran sejumlah pihak atas dampak dari rusaknya alam yang kerap dilakukan oleh manusia, terutama sejumlah insan yang ingin meraup keuntungan semata.
Tentunya, tema tersebut tak lepas dari kepedulian Marsya (gitar, vokal), Widi (bass), dan Siti (drum) terhadap kondisi yang tengah melanda Bumi saat ini. Potensi dampak perubahan iklim atau climate change seperti bencana hingga kekeringan menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian mereka melalui lagu ini.
Baca Juga
Firda Marsya Kurnia Vokalis Band Voice of Baceprot Indonesia Masuk Daftar Perempuan Inspiratif dan Berpengaruh Versi BBC
Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing hingga Voice of Baceprot dan Musisi Indonesia Lainnya Suarakan Krisis Iklim Lewat sonic/panic Vol. 2
VIDEO: Efek Rumah Kaca hingga Voice of Baceprot Suarakan Krisis Iklim di Sonic/Panic Vol. 2
Lebih dalam, Voice of Baceprot mengaku sangat menyayangkan masih banyaknya orang-orang yang memiliki kepedulian rendah terhadap isu tersebut. Malahan, ada saja yang menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang ribet dan tak penting untuk dipedulikan. Padahal, dampak dari perubahan iklim bisa sangat luas terhadap kehidupan tiap individu di atas Bumi ini, termasuk di Indonesia tentunya.
Advertisement
"Menurut kita, harusnya orang-orang hari ini enggak boleh menyepelekan isu ini. Dampaknya sudah mulai terasa di mana-mana, termasuk di pelosok," terang Marsya saat dihubungi tim Showbiz Liputan6.com melalui sambungan telepon, dikutip Rabu (9/10/2024).
Berdampak pada Orang-Orang Kecil
Marsya dan rekan-rekannya pun berkaca pada kondisi di sejumlah titik sekitar kampung halaman mereka. Menurut mereka, sedikit demi sedikit, kehidupan orang-orang di daerah pun kini mulai ikut terkena dampaknya akibat perubahan iklim.
"Orang-orang di kampung banyak yang kehilangan mata pencaharian, akibat dari bisa gagal panen yang disebabkan kekurangan air besih. Sehingga, mereka tak bisa menghidupi keluarganya hingga anak-anak dan perempuan ikut terpengaruh," terang Marsya.
Advertisement
Kengerian yang Mungkin Terjadi
Lebih lanjut, Marsya mengungkapkan bahwa bukan tak mungkin perubahan iklim mengakibatkan terjadinya tindak kriminal yang lebih jauh. Bahkan anak-anak yang tumbuh di situasi terdampak perubahan iklim pun akan kesulitan mencari nafkah.
"Akhirnya, terjadilah perdagangan manusia, bahkan anak-anak yang tumbuh, saat dewasa dicap menjadi beban keluarga atau menjalani pekerjaan dengan prosedur yan tak jelas," ujar Marsya.
Tujuan Lagu Mighty Island
Lagu "Mighty Island” digarap Voice of Baceprot dalam rangka mengingatkan kepada setiap insan pendengarnya, bahwa kehancuran alam juga tak luput dari tindakan-tindakan manusia yang semena-mena demi mencari keuntungan semata.
Sisi gelap manusia pun digali lebih dalam oleh Voice of Baceprot. Pemusnahan hutan dan lahan hijau, tindakan korupsi, pencemaran laut, perburuan liar, dan perilaku-perilaku merusak lainnya, menjadi faktor mutlak terjadinya krisis iklim. Di sisi lain beberapa manusia yang masih peduli dengan alam, merisaukan akan hal tersebut.
"Ini menjadi salah satu upaya kami untuk menggaungkan kerisauan terhadap rusaknya lingkungan agar bisa didengar lebih luas. Sehingga bisa menumbuhkan kesadaran tentang perlunya menjaga keberadaan alam meskipun prosesnya tak mudah," ujar Marsya,
Advertisement