Liputan6.com, Jakarta Andro Nidji bersyukur dapat menemani almarhumah ibunya, sebelum mendiang menghembuskan napas terakhir. Seolah menjadi sebuah firasat, Andro memang memutuskan absen manggung bareng Nidji, dan memilih menemani ibunya.
Andro Nidji mengaku khawatir berpergian jauh, sementara kondisi mendiang terus menurun. Siapa sangka, pada tanggal yang dengan jadwal manggung Nidji, Andro harus kehilangan ibunda tercinta untuk selamanya.
"Alhamdulillah (menemani). Kebetulan kemarin Nidji ada show di Pangkalan Boen, entah kenapa saya nggak ikut. Ternyata bener, siangnya ibu nungguin saya," kata Andro Nidji di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2024).
Advertisement
"Ya, khawatir lebih ke kondisinya udah mulai nggak memungkinkan," sambung Andro Nidji.
Kemungkinan Terburuk
Sebagai anak, Andro terus melantunkan kalimat toyyibah di telinga almarhumah ibunya. Ia mengaku sempat mendengar penjelasan dokter, mengenai kemungkinan terburuk atas kondisi mendiang ibunya.
"Di kupingnya aku azanin, aku lailahailallah, udah gitu aja. Alhamdulillah kalau kita ngomongin lancar ya, tiba-tiba iya. Kita juga udah dikasih tahu sama dokter 'siap-siap ya', ini soalnya tensinya udah nggak dinaikkan lagi segala macam. Ya itu aja yang bisa kita lakukan," jelasnya.
Advertisement
Susah Berkomunikasi
Andro berusaha mengikhlaskan kepergian ibunya. Apalagi ia merasa sedih apabila mengingat kondisi almarhumah selama dirawat di rumah sakit, yang harus dipasang alat-alat medis.
"Kasihan sih, maksudnya bergerak nggak bisa, trus pakai ventilator. Ngomong gitu nggak bisa gara-gara pake ventilator. Mau menyampaikan sesuatu gitu susah," ungkapnya.
Semangat untuk Sembuh Tinggi
Menurut Andro, semangat mendiang ibunya untuk sembuh sangat tinggi. Hanya saja, semangat itu tidak tertopang oleh kondisi tubuhnya yang terus menurun.
"Memang badannya udah nggak kuat. Tetapi semangatnya masih kuat, otaknya masih kuat. Tapi ya tidak ditopang dengan badannya," ucap Andro Nidji.
Advertisement