Sukses

Anji Kenang Perjalanan Terakhir Bersama Mendiang Ayah Sambungnya: Beliau Manusia Paling Dekat Dengan Saya

Meski bukan ayah kandung, namun kasih sayang dan ketulusan Bapak Hartiyo membuat Anji merasa seperti darah dagingnya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Masih dalam suasana duka yang mendalam, Anji berbagi kisah dan kenangan indah tentang perjalanan terakhir bersama ayah sambung tercintanya, Hartiyo.

Melalui unggahan terbarunya di Instagram, Anji mengenang sosok ayah sambung yang tak hanya memberikan kasih sayang, tetapi juga mengajarkan banyak nilai kehidupan.

Dalam kisahnya, Anji mencerminkan bahwa Hartiyo adalah manusia yang paling dekat dengannya. Meski bukan ayah kandung, namun kasih sayang dan ketulusan Hartiyo membuatnya merasa seperti anak sejati.

Anji menampilkan video saat mereka sedang menghabiskan waktu bersama di sebuah pusat perbelanjaan. Keduanya tampak berbincang dengan beragam bahasan.

“[cerita] IN MEMORIAM, perjalanan terakhir bareng Bapak. Lagi saya katakan, Beliau adalah Bapak Tiri. Tapi Beliau adalah Manusia yang paling dekat dengan saya. Bapak mengajarkan kepemimpinan, yang tidak didapat dari Sekolah,” tulis Anji pada Rabu (17/1/2023). 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peran Besar bagi Orang Sekitar

Anji menekankan bahwa ikatan keluarga tidak selalu diukur dari darah, tetapi dari kasih sayang dan perlindungan yang diberikan.

Hartiyo, meskipun pendidikannya rendah dan berasal dari desa, memiliki peran yang luar biasa dalam masyarakat setempat.

“Karena Bapak level pendidikannya rendah, maklum dari Desa. Anyway, Bapak menjabat jadi RW selama 30 tahun 😄. Juga menjadi Ketua BKM dll di daerah tempat tinggal kami,” sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Ikatan Saudara Tak Diukur dari Darah

Diskusi menjadi kunci penting dalam pengajaran Hartiyo, yang selalu aktif berdialog dengan Anji sejak usia dini. Tak hanya itu, Hartiyo juga memberikan pandangan bijak terkait hubungan dan ikatan saudara, menunjukkan bahwa darah tidak selalu menjadi penentu kekeluargaan.

“Bapak mengajarkan tentang diskusi sejak dini. Sejak kecil saya selalu intens berinteraksi dengannya, mendiskusikan apapun bahkan persoalan cewek. dan yang terpenting…, Bapak mengajarkan bahwa ikatan saudara tidak diukur dari darah,” beber Anji lagi.

Beliau memberi kasih sayang dan perlindungan buat saya, meskipun saya anak tiri. Bapak tidak pernah membahas persoalan anak tiri atau bukan. Beliau hanya mengatakan dengan bangga ke-mana-mana bahwa saya anaknya,” tambah Anji lagi.

 

4 dari 4 halaman

Terima Kasih

Dalam pesan terakhirnya, Anji berterima kasih kepada Hartiyo atas semua pelajaran dan kebaikan yang telah diterimanya. Anji berjanji untuk melanjutkan hidup dengan menjaga dan mengingat kebaikan Hartiyo, serta menjaga kebahagiaan sang ibunda.

Dari Akung, Nak @salvaditya.tama @sultansaladynetama , Manji belajar bagaimana caranya menjadi Bapak yang baik untuk kalian ❤️. Terima kasih, Bapak. Kami akan terus melanjutkan hidup dan menjaga Mama @sundarihartiyo , dengan terus mengingat kebaikanmu,” tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini