Sukses

<i>Sendal Bolong untuk Hamdani</i> Raih Lima Penghargaan

KERJA keras selalu membuahkan hasil. Hal itu diyakini sutradara Dedy Setiadi setelah film televisi garapannya <i>Sendal Bolong untuk Hamdani</i> (SBUH) meraih lima penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia, belum lama ini. Penghargaan yang diraih SBUH adalah Film Cerita Televisi Terbaik, Sutradara, Penata Suara, Penata Artistik, dan Pemeran Utama Pria Terbaik. Lima penghargaan untuk SBUH tak membuat jengah sang sutradara. Dedy hanya mengaku senang atas penghargaan itu. Tapi yang lebih m...

KERJA keras selalu membuahkan hasil. Hal itu diyakini sutradara Dedy Setiadi setelah film televisi garapannya Sendal Bolong untuk Hamdani (SBUH) meraih lima penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia, belum lama ini. Penghargaan yang diraih SBUH adalah Film Cerita Televisi Terbaik, Sutradara, Penata Suara, Penata Artistik, dan Pemeran Utama Pria Terbaik. Lima penghargaan untuk SBUH tak membuat jengah sang sutradara. Dedy hanya mengaku senang atas penghargaan itu. Tapi yang lebih menggembirakan hati Dedi adalah kesiapan SCTV untuk menayangkan SBUH, Ahad (26/12) pukul 23.00 WIB. Banyak yang istimewa dari film SBUH, terutama keberanian Dedy mengangkat kisah nyata perjuangan seorang buruh pabrik. Dedy terinspirasi membuat SBUH setelah mendengar cerita pilu Hamdani--buruh pabrik di Tangerang, Banten--yang mendapat perlakuan tidak adil dari bos tempat dia bekerja. "Mudah-mudahan semua orang tahu bahwa ada orang [Hamdani] yang mau mengorbankan dirinya untuk orang lain," kata Dedy, berapi-api. Ungkapan serupa disampaikan Epi Kusnandar, pemeran utama SBUH yang ditetapkan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2004. Epi mengaku sosok Hamdani memberikan inspirasi bagi dirinya untuk tampil maksimal di film tersebut. Epi memerankan tokoh Hamdani yang memperjuangkan hak kaum buruh di pabrik tempat dia bekerja. Film ini menarik untuk ditonton karena banyak pesan moral dan sosial serta kritikan atas lemahnya penegakan hukum di Tanah Air.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.