Sukses

IHSG Melesat 1,3%, Investor Asing Beli Saham Rp 2,7 Triliun Usai Pemilu 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,3 persen ke posisi 7.303,28 pada perdagangan Kamis, 15 Februari 2024 usai pemilu. Hal itu didukung aksi beli saham oleh investor asing.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan Kamis, (15/2/2024) usai pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas pada sesi kedua di tengah aksi beli saham signifikan oleh investor asing.

Dikutip data RTI, IHSG melonjak 1,3 persen ke posisi 7.303,28. Indeks LQ45 melesat 1,53 persen ke posisi 1.003,31. Seluruh indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.365,68 dan terendah 7.298,48.

Sebanyak 348 saham melonjak sehingga angkat IHSG dan 201 saham melemah. 227 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.476.786 kali dengan volume perdagangan 21,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,7 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 18,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.615.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 0,91 persen. Sementara itu, sektor saham sektor saham energi naik 0,11 persen,sektor saham basic menguat 2,38 persen, sektor saham industri bertambah 0,04 persen, dan sektor saham nonsiklikal melompat 2,08 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal menguat 0,79 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,41 persen, sektor saham keuangan menguat 1,3 persen, sektor saham properti bertambah 1,38 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur mendaki 1,42 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,79 persen.

Mengutip Antara, Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas, Robertus Hardy menuturkan, sentimen jangka pendek seperti pemilu tidak akan relevan untuk mempengaruhi pergerakan indeks.

Dalam jangka panjang, Robert mengatakan, sentimen fundamental akan lebih berpengaruh, misalnya kinerja operasional dan keuangan dari masing-masing emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta kondisi makro ekonomi dan industri dari masing-masing sektor industri.

Ia menuturkan, sebesar apapun hasil kemenangan pemilu dan sehebat apapun presiden terpilih, jika kedua faktor itu tidak dapat bertumbuh lebih positif akan sulit bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan lebih tinggi atau relatif terhadap indeks saham negara lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham HUMI meroket 33,96 persen
  • Saham MDRN meroket 25 persen
  • Saham PPRE meroket 25 persen
  • Saham SOTS meroket 25 persen
  • Saham PTPP meroket 24,44 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham SBAT merosot 33,33 persen
  • Saham MPIX merosot 28,57 persen
  • Saham PTPS merosot 24,50 persen
  • Saham BAIK merosot 24,46 persen
  • Saham PTSP merosot 21,79 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,9 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 1,6 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 1,6 triliun
  • Saham BBNI senilai Rp 786 miliar
  • Saham ASII senilai Rp 639,6 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 82.026 kali
  • Saham DOOH tercatat 58.771 kali
  • Saham PMMP tercatat 52.357 kali
  • Saham BAIK tercatat 36.680 kali
  • Saham FILM tercatat 31.334 kali
3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 15 Februari 2024 setelah tertekan pada Rabu, 14 Februari 2024. Sementara itu, Jepang memasuki resesi secara teknikal seiring produk domestik bruto (PDB) alami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.

Dikutip dari CNBC, PDB Jepang pada kuartal keempat turun 0,4 persen secara tahunan, meleset jauh dari pertumbuhan 1,4 persen yang diprediksi ekonom yang disurvei oleh Reuters. Hal ini menyusul kontraksi 3,3 persen pada kuartal ketiga. Kontraksi dua kuartal berturut-turut secara luas dianggap resesi teknis.

Pada kuartal ke kuartal, pertumbuhan turun 0,1 persen dibandingkan dengan kenaikan 0,3 persen yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters.

Setelah kontraksi itu, Jepang kehilangan posisinya sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia karena digeser Jerman.

Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura pada kuartal keempat tumbuh 2,2 YoY, lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,5 persen. Singapura juga merevisi tingkat pertumbuhan PDB kuartal ketiga dari 2,8 persen menjadi 1 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,77 persen sempat melampaui angka 38.000 meski harapan PDB meleset. Indeks Topix naik 0,1 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,73 persen, dan hentikan penurunan dalam tiga hari berturut-turut. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,18 persen, sedangkan indeks Kosdaq melonjak 0,36 persen. Indeks Hang Seng dibuka 0,28 persen lebih tinggi, dan melanjutkan kenaikan pada perdagangan Rabu pekan ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.