Sukses

Unilever Indonesia Cetak Laba Rp 4,8 Triliun pada 2023

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat penjualan Rp 38,6 triliun dan laba Rp 5,36 triliun pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan kinerja keuangan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Pada periode tersebut, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun, angka ini turun 6,36 persen dibandingkan penjualan bersih pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 41,22 triliun. Dari raihan itu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun.

Laba itu juga mengalami penurunan 10,45 persen dari laba tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 5,36 triliun. Sementara terjadi peningkatan gross margin sebesar 346 bps dibandingkan 2022.

Presiden Direktur Terpilih PT Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap mengatakan, komitmen perseroan untuk memperkuat fundamental bisnis tetap menjadi prioritas utama sepanjang 2023. Pada kuartal III 2023, bisnis perseroan mulai tumbuh dengan mencatatkan kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3 persen, didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3 persen.

"Meski momentum positif ini terus berlanjut hingga Oktober 2023, pada November dan Desember dampak pergeseran sentimen yang disebabkan oleh situasi geopolitik mengakibatkan penjualan domestik tahun tutup buku kami di 2023 menjadi -5,2 persen," kata Benjie dalam Paparan Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2023 PT Unilever Indonesia Tbk, Rabu (7/2/2024).

Dalam dua bulan terakhir pada kuartal IV 2023, Perseroan menghadapi tantangan eksternal yang tidak terduga, termasuk adanya penyebaran informasi yang tidak benar terkait situasi geopolitik. Meskipun tantangan ini berdampak pada bisnis dan operasional, tetapi perseroan berhasil mengatasi situasi tersebut dan saat ini mulai melihat perkembangan yang menggembirakan.

"Upaya konsisten kami untuk menavigasi krisis ini telah mulai menunjukkan kemajuan pada Januari 2024. Ke depan, kami tetap berkomitmen untuk fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan secara konsisten melaksanakan lima prioritas strategis kami," imbuh Benjie.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Unilever Indonesia Resmi Angkat Benjie Yap Jadi Presiden Direktur

Sebelumnya diberitakan. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, 19 Desember 2023. Rapat tersebut menyetujui pengangkatan Benjie Yap sebagai Presiden Direktur Perseroan efektif mulai Januari 2024.

Direktur dan Sekretaris Perseroan Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan, perubahan kepemimpinan dan kerangka baru organisasi Unilever Compass membawa Unilever Indonesia memasuki babak baru untuk terus memaksimalkan potensi pertumbuhan berkelanjutan. 

"Rapat hari ini secara resmi menyetujui Benjie Yap sebagai Presiden Direktur Perseroan. Dengan beragam keahlian dari posisi-posisi sebelumnya di Unilever yang mencakup Research & Development, Strategi, Supply Chain, Marketing dan Brand Management, serta Customer Development, Benjie Yap telah mencatat capaian yang mengesankan, termasuk pada saat duduk sebagai CEO Unilever Filipina. Kami yakin beliau akan membawa keahlian dan kontribusi berharga bagi Perseroan dan industri,” kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (19/12/2023).

Benjie menggantikan Ira Noviarti yang menjabat sebagai Presiden Direktur sejak 2020. Ira berhasil memimpin Perseroan di tengah pandemi global Covid-19 pada 2020-2021, membawa Perseroan berada pada posisi yang lebih kuat. 

“Perseroan mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya atas kepemimpinan Ira Noviarti yang tangguh dan berdedikasi tinggi kepada Unilever Indonesia. Sebagai Presiden Direktur, Ira telah berhasil memperkuat fundamental bisnis Perseroan secara signifikan – memastikan bahwa Unilever Indonesia kini berada dalam posisi yang jauh lebih kuat untuk terus mewujudkan tujuan dan potensi bisnis jangka panjang,” tambah Nurdiana.

 

3 dari 5 halaman

Komitmen Perseroan

Dalam rapat tersebut, Ira Noviarti menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan bersama Unilever selama hampir 30 tahun, berkontribusi pada bisnis dan masyarakat melalui berbagai peran yang dijalankannya. 

“Saya bersyukur atas kesempatan bersama Unilever untuk, selama hampir 30 tahun, berkontribusi pada bisnis dan masyarakat melalui berbagai peran yang saya jalankan, terutama melalui kepercayaan jabatan sebagai Presiden Direktur selama hampir tiga setengah tahun terakhir. Saya dapat terus bertumbuh sebagai pemimpin dan individu karena saya berkesempatan bekerja bersama dengan banyak talenta yang luar biasa,” kata dia.

Dikatakan dengan menghayati komitmen Perseroan untuk terus menjadi organisasi yang purpose-led and future-fit, ia belajar bahwa lebih dari pertumbuhan yang diukur dengan angka, kesuksesan juga adalah tentang dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui keberadaan UNVR.

Dalam hal ini, upaya seluruh tim dalam tiga tahun terakhir telah memberikan pijakan yang kokoh bagi kepemimpinan Unilever Indonesia selanjutnya.

 

4 dari 5 halaman

Unilever Indonesia Sebut Momen Pemilu Dongkrak Produk Konsumsi

Sebelumnya diberitakan, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencermati dampak tahun politik terhadap bisnis konsumer. Sebagaimana diketahui, pemilihan umum (pemilu) akan digelar pada 14 Februari 2024.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menuturkan, berdasarkan data dari pemilu sebelumnya, memang bisnis konsumer mendapatkan angin segar dari momentum pemilu. Sehingga, penjualan produk-produk konsumsi ini meningkat. 

"Memang bisa dibilang ada positive influence terhadap konsumsi produk. Contohnya, es krim karena mungkin dengan banyaknya kampanye, berkumpul, mereka perlu es krim, mereka perlu makan, minum teh," kata Ira dalam konferensi pers, Rabu (25/10/2023).

Sebagai contoh, ia menyebutkan, produk bumbu masakan Royco dan kecap Bango yang hampir tersedia di setiap restoran pun akan meningkatkan penjualan produk Unilever Indonesia. Dengan begitu, ia mencermati produk konsumsi akan lebih diminati saat tahun politik sesuai dengan kebutuhannya. 

Sebaliknya, untuk produk-produk yang sifatnya untuk dipakai di rumah seperti sabun cuci tidak akan meningkat secara signifikan seperti produk konsumsi tersebut.

"Tapi yang lainnya kayak misalkan nyuci juga enggak bakalan lebih banyak, atau cuci piring enggak juga," kata dia.

Sebelumnya, Ira meyakini pemilu akan memberikan dampak positif terhadap industri barang konsumer di Indonesia. Ini mengingat secara historis tren konsumsi masyarakat rumah tangga cenderung meningkat saat tahun politik.

"Kami percaya kalau dilihat ke belakang saat tahun pemilu ada kebaikan konsumsi masyarakat. Karena directing money naik," kata Ira dalam beberapa waktu lalu.

 

 

5 dari 5 halaman

Kenaikan Konsumsi

Ira memperkirakan kenaikan konsumsi akan terjadi pada kuartal IV 2023. Tren kenaikan tersebut akan semakin terasa saat memasuki kuartal I 2024.

Lantas, keberadaan pemilu akan memberikan peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan konsumer seperti Unilever. Terlebih lagi, Unilever memiliki produk yang menjadi pemimpin pasar di segmennya masing-masing.

"Kami memiliki produk yang digunakan oleh masyarakat mulai dari ujung kepala sampai kaki," kata dia.

Unilever memiliki berbagai produk perawatan diri seperti mulai dari sampo merek Clear dan Sunsilk, pasta gigi Pepsodent, sabun Lifebuoy dan Lux, produk body care Glow & Lovely, Citra, Ponds, Rexona, dan lain-lain.

Selain itu, Unilever juga memiliki produk bahan makanan seperti kecap Bango, bumbu masakan Royco, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, Unilever juga dikenal dengan merek es krim Walls. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.