Sukses

MUFG Bank Gandeng Anak Usaha Astra untuk Pendanaan Alat Berat Senilai Rp 375 Miliar

Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat komitmen keberlanjutan dalam mendukung pendanaan Hybrid Hydraulic Excavator kepada end-user.

Liputan6.com, Jakarta - MUFG Bank, Ltd., Cabang Jakarta (MUFG) dan anak usaha Grup Astra, PT Komatsu Astra Finance (KAF) resmi telah menandatangani perjanjian pendanaan senilai Rp 375 miliar pada 18 Januari 2024.

Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat komitmen keberlanjutan dalam mendukung pendanaan Hybrid Hydraulic Excavator kepada end-user.

"Kemitraan keuangan dengan MUFG ini mendukung komitmen teguh kami terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan. Dukungan mereka berperan penting dalam memperluas peralatan konstruksi kami yang memiliki efisiensi tinggi dan beremisi CO2 rendah untuk masa depan,” kata kata Presiden Direktur Komatsu Astra Finance Tomoyasu Hamada dalam keterangan resminya, Senin (22/1/2024). 

Hybrid Excavator yang diluncurkan saat ini, Komatsu HB365-1, pelopor dalam mesin berat, menggunakan komponen hybrid utama yang kuat dalam kinerja dan efisien dalam penggunaan energi. Excavator beroperasi dengan konsumsi bahan bakar hingga 17% lebih sedikit daripada model non-hibrida, mengurangi jejak emisinya hingga 13kg per jam.

Executive Officer Country Head of Indonesia, MUFG Kazushige Nakajima menegaskan, kemitraan ini sangat sejalan dengan komitmen MUFG untuk membuat langkah signifikan dalam berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dengan mendukung inovator seperti KAF. 

"Tujuan kami adalah untuk mencapai portofolio emisi nol bersih pada tahun 2050 dan mendukung teknologi transformatif tersebut, di mana industri konstruksi saat ini memiliki langkah kuat ke arah itu,” kata dia.

Perjanjian pendanaan ini telah menegaskan visi bersama MUFG dan KAF tentang masa depan yang berkelanjutan, di mana ditunjukkan melalui komitmen untuk mengeksplorasi serta mendukung inovasi teknologi terhadap konservasi lingkungan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Grup Jasa Keuangan MUFG

MUFG memiliki tujuan untuk menjadi grup jasa keuangan paling terpercaya di dunia melalui kolaborasi erat di antara sejumlah perusahaan operasionalnya dan secara fleksibel menjawab seluruh kebutuhan finansial nasabahnya, melayani masyarakat, dan mendorong pertumbuhan bersama dan berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik.

Saham MUFG diperdagangkan di bursa-bursa efek Tokyo, Nagoya dan New York. MUFG Bank, Ltd. adalah bank terkemuka di Jepang, dengan jaringan global yang menjangkau lebih dari 40 pasar. Di luar Jepang, Bank menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan komersial dan investasi kepada bisnis, pemerintah dan perorangan di seluruh dunia.

Di Asia Pasifik, MUFG hadir di 19 pasar di antaranya adalah Australia, Bangladesh, Kamboja, Cina, Hong Kong, Indonesia, India, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

MUFG juga telah membentuk kemitraan strategis dengan beberapa bank paling terkemuka di Asia Tenggara, semakin menambah jaringannya yang tak tertandingi di seluruh kawasan VietinBank di Vietnam, Krungsri di Thailand, Security Bank di Filipina dan Bank Danamon di Indonesia.

Di Indonesia, MUFG Bank, Ltd. beroperasi melalui Kantor Cabang Jakarta (MUFG Bank), yang berdiri pada tahun 1968. MUFG Bank merupakan salah satu kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri (KCBLN) terbesar di Indonesia dengan lebih dari Rp195.43 triliun total aset per November 2023.

MUFG juga telah membangun kemitraan strategis dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), salah satu bank umum terkemuka Indonesia, yang membentuk kekuatan baru menggabungkan jaringan dan keahlian global MUFG dengan wawasan dan pengetahuan lokal Bank Danamon.

 

3 dari 5 halaman

Investasi di Halodoc, Astra International Sebut Sektor Layanan Kesehatan Prospektif

Sebelumnya diberitakan, PT Astra International Tbk (ASII) meyakini layanan kesehatan akan menjadi sektor yang potensial secara jangka panjang. Ini mengingat Indonesia memiliki populasi yang besar, yaitu 270-280 juta penduduk, sehingga membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menuturkan, layanan dan akses kesehatan di Indonesia masih memiliki kekurangan, terutama jika dibandingkan dengan negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia. 

Lantas, salah satu portofolio Astra, yakni Halodoc dianggap sebagai sebuah platform yang memberikan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia lantaran memiliki sistem digital yang sangat membantu.

"Dengan potensi demografi maupun potensi pertumbuhan yang ada di Indonesia, kami melihat bahwa layanan kesehatan menjadi sektor yang potensial secara jangka panjang," ujar dia dalam keterbukaan informasi, ditulis Selasa (21/11/2023). 

Dengan demikian, Astra International memiliki aspirasi untuk terlibat ke sektor layanan kesehatan. Namun, untuk saat ini Astra masih berada pada tahap yang sangat awal, sehingga perusahaan tersebut juga banyak belajar dari investasi-investasinya.

"Oleh karena itu, kami memutuskan untuk investasi di Halodoc, dan tahun ini kami menambah investasi sejumlah USD 100 juta di sana," kata dia. 

Dengan investasi tersebut, Astra tentu ingin berkontribusi dalam mempercepat perkembangan Halodoc. Berbekal ekosistem Astra yang besar, jumlah karyawan yang melimpah, dan jumlah titik value chain yang potensial, terdapat berbagai potensi yang bisa dioptimalkan Astra melalui sinergi dengan Halodoc. 

"Beberapa sinergi sudah mulai kami lakukan, walaupun masih perlu penyesuaian secara bertahap," tandasnya.

4 dari 5 halaman

Astra International Prediksi Data Center Beroperasi pada Akhir 2024

Sebelumnya diberitakan, PT Astra International Tbk (ASII) memproyeksikan data center beroperasi secara komersial pada akhir 2024 atau awal 2025.

Direktur Astra International Santosa menuturkan, pihaknya sedang membangun data center tahap satu dengan total luasan sekitar 5.300 m2 dan bisa memiliki 1.600 kabinet. Alhasil, data center tersebut bisa digunakan untuk melayani perusahaan-perusahaan multinasional maupun domestik di Indonesia. 

“Kami harap topping off dapat dilakukan sebelum akhir tahun ini dan commercial operation dapat dimulai pada akhir 2024 atau awal 2025,” kata Santosa dalam keterbukaan informasi, ditulis Selasa (21/11/2023). 

Sebelumnya, Equinix (Nasdaq: EQIX), perusahaan digital infrastruktur dunia dan PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan pembentukan usaha patungan untuk mengembangkan infrastruktur digital di Indonesia yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam negeri dan multinasional dalam mempercepat transformasi digitalnya. 

Equinix dan Astra membentuk perusahaan patungan tersebut dengan kepemilikan modal saham 75 persen Equinix dan 25 persen Astra.

 

5 dari 5 halaman

Keahliaan Infrastruktur

Dengan menggabungkan keahlian infrastruktur digital berskala global yang dimiliki Equinix dan pengalaman luas Astra International di Indonesia, perusahaan patungan ini akan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengembangkan kapabilitas digital mereka dan memanfaatkan teknologi baru, seperti hybrid multicloud, 5G, internet of things (IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan lainnya.

Presiden Equinix Asia Pacific Jeremy Deutsch mengatakan, pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mempercepat transformasi digital di seluruh Indonesia.

Perusahaan patungan dengan Astra ini memanfaatkan potensi digital yang terus meningkat dan mencerminkan keberlanjutan komitmen Equinix dalam melayani masyarakat Indonesia dengan kapasitas skala besar untuk memenuhi kebutuhan komputasi, penyimpanan, dan edge data center. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.