Sukses

Harga Meroket 77,50%, BEI Gembok Perdagangan Saham DSSA

Manajemen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menyatakan, suspensi saham DSSA dilakukan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan untuk investor.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) terhadap saham emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). 

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono menuturkan, suspensi tersebut dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. 

"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) pada perdagangan tanggal 22 Januari 2024," kata Yulianto dalam keterbukaan informasi, ditulis Senin (22/1/2024).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham DSSA

Dia menegaskan, bagi para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Melansir data RTI, saham DSSA terakhir berada di level Rp 142.000 per saham. Secara year to date (ytd) saham DSSA menguat 77,50%. Saham DSSA berada di level tertinggi Rp 144.750 dan terendah Rp 77.000 per saham secara year to date.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bursa Pelototi Saham Dian Swastatika Sentosa

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham pada saham DSSA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DSSA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/1/2024.

Melansir data RTI, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk bergerak berada pada tren naik sejak Jumat, 12 Januari 2024.

Saat itu, saham DSSA ditutup naik 16,63 persen ke posisi 89.925. Penguatan berlanjut, hingga perdagangan Selasa, 16 Januari kemarin saham DSSA parkir pada posisi 111.225 atau naik 13,32 persen secara harian. Dalam sepekan, saham DSA telah naik 44,26 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham DSSA naik 179,46 persen.

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham DSSA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Catatan saja, informasi terakhir mengenai Perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 5 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website Bursa tentang laporan bulanan aktivitas eksplorasi.

 

3 dari 4 halaman

Dian Swastatika Sentosa Ambil Alih Data Center FREN Senilai Rp 544,20 Miliar

Sebelumnya diberitakan, emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) memperkuat bisnis pusat data (data center) melalui pengambilalihan aset dari PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) senilai Rp 544,20 miliar. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/12/2023), Perseroan melalui PT SMPlus Sentra Data Persada (SM+)dan atau pihak terafiliasi lainnya, berencana mengembangkan layanan pusat data di Indonesia. 

Sekretaris Perusahaan Dian Swastatika Sentosa Susan Chandra menuturkan, pada 19 Desember 2023, Dian Swastatika Sentosa melalui SM+, menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli dengan Smartfren dan Smartel untuk melakukan pembelian aset yang dialihkan dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 544.208.371.000 atau Rp 544,20 miliar belum termasuk pajak, pungutan, dan biaya-biaya lain yang dikenakan sehubungan perolehan hak atas aset yang dialihkan.

"Transaksi ini akan dibiayai dengan kombinasi modal SM+ dan pendanaan dari PT DSST Mas Gemilang entitas anak Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 99,99%, dan pihak terafiliasi lainnya dengan nilai sekitar Rp460 miliar," ujar dia, dikutip Jumat, 22 Desember 2023.

Transaksi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Misalnya, mendukung rencana strategis Perseroan dalam melakukan pengembangan bisnis teknologi melalui penyediaan layanan pusat data atau data center  yang andal di Indonesia.

Selain itu, transaksi ini diharapkan bisa menciptakan sinergi usaha dalam pengembangan infrastruktur dan inovasi digital untuk mendukung pengembangan ekosistem digital. 

 

4 dari 4 halaman

Dian Swastatika Sentosa Jual Saham GEMS Rp 1,6 Triliun

Sebelumnya diberitakan, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjual saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada 25 Agustus 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, (25/8/2023), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk menjual 259.905.193 saham dengan harga saham Rp 6.500. Dengan demikian, total penjualan saham DSSA itu sekitar Rp 1,68 triliun. Perseroan menyatakan menjual 259,90 juta saham GEMS untuk melepas sebagian investasi.

“Pelepasan sebagian investasi sehingga kepemilikan saham perseroan di GEMS menjadi 51 persen dengan status kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk Susan Chandra.

Setelah penjualan saham itu, Dian Swastatika Sentosa memiliki 3.000.000.100 saham GEMS. Sebelumnya perseroan mengenggam 3.259.905.293 saham atau setara 55,42 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 25 Agustus 2023, saham DSSA turun 0,39 persen ke posisi Rp 51.000 per saham. Saham DSSA dibuka turun 200 poin ke posisi Rp 51.000 per saham. Saham DSSA berada di level tertinggi Rp 51.000 dan terendah Rp 51.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 4 kali dengan volume perdagangan 372 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Sedangkan saham GEMS melambung 2,91 persen ke posisi Rp 7.075 per saham. Saham GEMS dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 6.900 per saham. Saham GEMS berada di level tertinggi Rp 7.300 dan terendah Rp 6.875 per saham. Total frekwensi perdagangan 3.369 kali dengan volume perdagangan 2.631.426 lot saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.