Sukses

Profil Bukit Asam, Subholding MIND ID yang Bergerak di Pertambangan Batu Bara

PT Bukit Asam Tbk adalah bagian dari MIND ID menjadi salah satu emiten BUMN tambang yang cetak kapitalisasi pasar Rp 43,55 triliun per 21 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) adalah bagian dari MIND ID yang terutama bergerak di bidang pertambangan batu bara. Perusahaan ini memulai sejarahnya pada 1919 saat Tambang Air Laya di Tanjung Enim mulai dioperasikan dengan menggunakan metode penambangan terbuka.

Pada 1923, Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah. Pada 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia merdeka, pada 1961, pemerintah membentuk sebuah perusahaan negara (PN) bernama PN Tambang Arang Bukit Asam (TABA). PN TABA berubah status menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Bukit Asam (Persero).

Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batu bara di Indonesia, pada 1990 pemerintah menetapkan penggabungan perum tambang batu bara dengan perseroan. Sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional, pada 1993 pemerintah menugaskan perseroan untuk mengembangkan usaha briket batu bara.

Pada 23 Desember 2022, perseroan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PTBA. Saat itu, perseroan menerbitkan 346,5 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 575 per lembar, sehingga perseroan mengantongi Rp 199,24 miliar dari IPO. Berdasarkan data Bursa, pemegang saham terkini perseroan mayoritas digenggam oleh PT Inalum dengan porsi 65,93 pesen. pemegang saham lainnya 37,78 persen dan saham treasuri 1,29 persen. Pada Selasa 21 Maret 2023, kapitalisasi pasar saham Bukit Asam Rp 43,55 triliun.

Bergabung sebagai Anak Usaha Inalum Pada 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan. Aksi ini merujuk pada PP 47/2017 tentang penambahan penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.

Pada tahun yang sama, perseroan melaksanakan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5. Sehingga saham beredar sejak saat itu menjadi sebanyak 11.520.659.245 lembar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daftar Anak Usaha Bukit Asam

Mengutip data Bursa, berikut daftar anak usaha PTBA:

  • Anthrakas Pte Ltd, bergerak di bidang perdagangan batu bara
  • PT batu bara Bukit Kendi, bergerak di bidang penambangan batu bara
  • PT Bukit Asam Banko, bergerak di bidang penambangan dan pertambangan
  • PT Bukit Asam Energi Metana, bergerak di bidang penambangan gas metana batu bara
  • PT Bukit Asam Medika, bergerak di bidang rumah sakit, klinik, poliklinik, poliklinik spesialis, dan balai pengobatan
  • PT Bukit Asam Metana Enim. bergerak di bidang penambangan gas metana batu bara
  • PT Bukit asam Metana Ombilin, bergerak di bidang penambangan gas metana batu bara
  • PT Bukit Asam Prima, bergerak di bidang perdagangan batu bara 
  • PT Bukit Energi Investama, bergerak di bidang perdagangan, jasa, perbengkelan, pembangunan 
  • PT Bukit Energi service Terpadu, bergerak di bidang perdagangan, jasa, perbengkelan, pembangunan, perindustrian 
  • PT Bukit Multi Investama, bergerak di bidang Perdagangan umum, jasa percetakan, pembangunan, industri, pengangkutan, pertanian, perkebunan,properti, dan melakukan investasi pada perusahaan lain
  • PT Bukit Multi Properti , bergerak di bidang real estate dan konstruksi
  • PT Bukit Pembangkit Innovative, bergerak di bidang produsen energi listrik
  • PT Bukit Prima Bahari, bergerak di bidang pelayaran
  • PT Bukitasam Transpacific Railway, bergerak di bidang jasa angkutan batu bara 
  • PT Bumi Sawindo Permai, bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan hasil olahan kelapa sawit 
  • PT Huadian Bukit Asam Power, bergerak di bidang Produsen Energi Listrik 
  • PT Internasional Prima Cemerlang, bergerak di bidang perdagangan batu bara 
  • PT Internasional Prima Coal, bergerak di bidang Penambangan batu bara 
  • PT Mitra Hasrat Bersama , bergerak di bidang infrastruktur 
  • PT Nasional Hijau Lestari, bergerak di bidang infrastruktur
  • PT Pelabuhan Bukit Prima, bergerak di bidang jasa pelabuhan
  • PT Penajam Internasional Terminal, bergerak di bidang Jasa Kepelabuhan 
  • PT Satria Bahana Sarana , bergerak di bidang pengangkutan, pembangunan, perdagangan, pertambangan, perbengkelan dan jasa 
  • PT Tabalong Prima Resource, bergerak di bidang penambangan
3 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan 2022

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Bukit Asam membukukan pendapatan Rp 42,64 triliun, meningkat 45,72 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 29,26 triliun. Dari raihan itu, Bukit Asam mengantongi laba bersih periode berjalan sebesar Rp 12,56 triliun.

Laba Bukit Asam melonjak 58,98 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,90 triliun. Aset Bukit Asam senilai Rp 45,35 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 36,12 triliun. Kemudian, liabilitas Bukit Asam Rp 16,44 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 11,86 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 28,91 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 24,25 triliun.

Total produksi batu bara Bukit Asam pada 2022 mencapai 37,1 juta ton, meningkat 24 persen dibanding 2021 yakni sebesar 30,04 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA sampai dengan 2022 sebanyak 31,7 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding 2021 yang sebesar 28,4 juta ton.

Sepanjang 2022, Bukit Asam mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 12,5 juta ton dan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 19,2 juta ton (216 persen dari target DMO) atau 119 persen dari realisasi 2021 yang sebesar 16,1 juta ton.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.