Sukses

Mega Perintis Target Buka 40 Gerai pada 2022, Bagaimana Realisasinya?

PT Mega Perintis Tbk (ZONE) menargetkan buka 40 gerai pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mega Perintis Tbk (ZONE) melanjutkan ekspansi bisnis seiring dengan berlanjutnya tren peningkatan penjualan ritel sandang. Hingga pekan kedua November 2022, Mega Perintis telah merealisasikan pembukaan 31 gerai baru. Pembukaan gerai itu setara 77,5 persen dari target perseroan sebanyak 40 gerai pada 2022.

“Hingga akhir tahun ini, ZONE menargetkan membuka 40 gerai baru. Dari target tersebut, sampai dengan minggu ketiga November ini, Perseroan telah membuka 31 gerai baru,” ungkap Sekretaris perusahaan PT Mega Perintis Tbk, Luki Rusli dalam keterangan resmi, Senin (28/11/2022).

Berdasarkan survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI), kinerja penjualan eceran pada Oktober 2022 diperkirakan tetap kuat. Hal itu tercermin dari prakiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2022 sebesar 204,3, atau tumbuh positif sebesar 4,51 persen yoy.

Menurut laporan survei BI, secara bulanan pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan meningkat 3,1 persen mtm, didorong oleh perbaikan pada seluruh kelompok, dengan peningkatan tertinggi pada sub Kelompok Sandang sejalan dengan program diskon yang diterapkan oleh sejumlah ritel.

“Melihat hasil survei dari Bank Indonesia tersebut, kami semakin optimis bahwa tren penjualan produk fashion akan terus naik, dan semakin percaya diri dalam melakukan berbagai upaya untuk meraih peluang dari meningkatnya tren penjualan eceran fashion ini, seperti ekspansi bisnis dan peningkatan kualitas produk,” kata Direktur Keuangan PT Mega Perintis Tbk , Luki Rusli.

Ekspansi bisnis yang dilakukan perseroan antara lain penambahan gerai penjualan produk-produk ZONE. Salah satu konsep baru dari gerai penjualan adalah Salezone.

Konsep ini memadukan gerai lifestyle dan sport wear discounted store dengan target pasar di luar pusat perbelanjaan umumnya. Gerai ini dikembangkan di sejumlah lokasi, seperti tempat transit/rest area jalan tol dan toko yang berdiri sendiri.

"Selain penjualan offline, Perseroan juga sedang meningkatkan upaya-upaya penjualan secara daring melalui website www.megaperintis.co.id, media sosial perseroan, dan sejumlah marketplace,” kata Luki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Keuangan

Seiring peningkatan penjualan ritel fashion, pada Januari-September 2022 perseroan membukukan laba bersih Rp 62,47 miliar. Angka itu melesat 803 persen yoy dari Rp 6,91 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba bersih tersebut diperoleh berkat penjualan yang naik 56 persen yoy menjadi Rp 497,62 miliar pada sembilan bulan pertama 2022. Seluruh angka penjualan tersebut diperoleh perseroan dari penjualan melalui showroom, department store, online, dan segmen lain.

Penjualan ritel melalui showroom menyumbang sebesar Rp 325,01 miliar atau naik 85 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang saat itu sebesar Rp 175,25 miliar. Sedangkan penjualan melalui department store sebesar Rp 136,93 miliar, naik 10 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 124,38 miliar.

"Adapun penjualan online ZONE sebesar Rp 34,47 miliar atau naik 119 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,73 miliar. Selebihnya, Rp 1,21 miliar diperoleh melalui segmen penjualan lainnya," ujar Luki.

 

 

3 dari 4 halaman

Mega Perintis Optimistis Capai Target Pertumbuhan Penjualan 20 Persen pada Akhir 2022

Sebelumnya, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) optimistis dapat merealisasikan target pertumbuhan pendapatan 20 persen pada 2022. Di tengah upaya meminimalkan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Mega Perintisgencar melakukan ekspansi bisnis untuk mendorong penjualan baik secara online maupun offline.

Sampai dengan akhir September 2022, perseroan telah membuka 29 gerai baru penjualan offline, dari total target untuk membuka 40 gerai baru tahun ini. Sementara itu, untuk meningkatkan penjualan secara daring, perseroan telah menyiapkan divisi khusus untuk mendukung segmen penjualan online.

Sementara di sisi produk, perseroan telah mengakuisisi merek EDWIN dari PT Saptakharisma Cemerlang pada April 2022 lalu. Melalui akuisisi merek tersebut, Perseroan telah menambah variasi produk yang ditawarkan kepada pelanggan.

“Kami optimis melalui berbagai kegiatan ekspansi pemasaran tersebut target penjualan pada tahun 2022 ini naik 20 persen dari realisasi tahun 2021, bisa kami raih,” kata Direktur Keuangan PT Mega Perintis Tbk, Luki Rusli dalam keterangan resmi, Senin, 26 September 2022.

Pada semester I 2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 52 miliar, meningkat 184 persen dari Rp 18,3 miliar pada semester I 2021. Lonjakan perolehan laba bersih ini didukung oleh penjualan ZONE yang terus meningkat. Pada periode Januari-Juni 2022, penjualan bersih ZONE meningkat 33 persen yoy menjadi Rp 355,7 miliar.

“Ke depannya, perseroan menyiapkan program digitalisasi. Sehingga pada saatnya nanti, ZONE akan menjadi omni channel retail, yaitu usaha penjualan ritel melalui berbagai saluran yang terintegrasi,” ujar Luki.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 28 November 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Senin, (28/11/2022). Mayoritas sektor saham tertekan pada awal pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG terpangkas 0,51 persen ke posisi 7.017,35. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.083,37 dan terendah 7.011,45. Indeks LQ45 susut 0,50 persen ke posisi 996,75. Sebagian besar indeks acuan tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.083,37 dan terendah 7.011,45. Sebanyak 196 saham menguat dan 327 saham melemah. 183 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.294.204 kali dengan volume perdagangan 21,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.752.

Mayoritas indeks sektor saham tertekan. Sektor saham teknologi merosot 3,83 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti sektor saham infrastruktur tergelincir 1,29 persen, indeks sektor saham transportasi melemah 1,01 persen. Selanjutnya sektor saham industri dasar turun 0,95 persen, sektor saham keuangan terpangkas 0,62 persen. Lalu sektor saham energi melemah 0,38 persen dan sektor saham siklikal susut 0,01 persen.

Sementara itu, sektor saham industri mendaki 0,13 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,60 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,88 persen dan sektor saham properti menanjak 0,19 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.