Sukses

First Global Utama Divestasi Saham NETV Rp 191,57 Miliar

Sebelum divestasi saham NETV, First Global Utama memegang saham NETV sebanyak 6,6 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT First Global Utama divestasi saham PT Net Visi Media Tbk (NETV) sebanyak 709.521.050 saham. Transaksi tersebut dilakukan dengan harga pengalihan per saham Rp 270.

Dengan demikian, transaksi tersebut senilai Rp 191,57 miliar. Sebelum divestasi saham NETV, First Global Utama memegang saham NETV sebanyak 6,6 persen atau 1.549.644.931 saham. Setelah transaksi dilakukan, kepemilkan saham First Global Utama di NETV menjadi 3,58 persen atau 840.123.881 saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/8/2022), transaksi divestasi saham tersebut dilakukan secara bertahap pada periode 26-28 Juli 2022, kemudian 1-2 dan 9 Agustus 2022.

"Tujuan dari transaksi untuk trading dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis manajemen Perseroan, Jumat (12/8/2022).

Berdasarkan data RTI, pemegang saham PT Net Visi Media Tbk per 31 Juli 2022 antara lain PT Sinergi Lintas Media sebesar 71,43 persen, PT Semangat Bambu Runcing sebesar 8,81 persen, PT Indika Inti Holdiko sebesar 7,69 persen, PT First Global Utama sebesar 6,60 persen, masyarakat sebesar 5,47 persen.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 12 Agustus 2022, saham NETV naik 2,14 persen ke posisi Rp 286 per saham. Saham NETV dibuka stagnan Rp 280 per saham. Saham NETV berada di level tertinggi Rp 286 dan terendah Rp 276 per saham. Total frekuensi perdagangan 875 kali dengan volume perdagangan 61.553 saham. Nilai transaksi Rp 1,7 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

RUPST Perseroan

Sebelumnya, Induk usaha media penyiaran NET, PT Net Visi Media Tbk (NETV), resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana pada Jumat, 8 Juli 2022.

Dalam RUPST perdana tersebut, NETV siap merealisasikan strategi usahanya melalui perluasan segmentasi media penyiaran, pengembangan konten kreatif dan talent management, serta inovasi platform digitalnya.

Strategi  tersebut menjadi kunci penting perseroan menangkap peluang baru  beradaptasi dalam dinamika perkembangan pada setiap lini usahanya.  

CEO NETV Deddy Haryanto menuturkan, perseroan melalui entitas anak usahanya melaksanakan langkah-langkah strategis mengadaptasi perubahan dan membuka peluang baru pertumbuhan perseroan.

Hal ini dengan menerapkan strategi perluasan pasar dengan menargetkan pertumbuhan dari berbagai segmen pemirsa, termasuk segmen pemirsa muda,  pemirsa wanita dan pemirsa keluarga. NET juga melakukan pengembangan dalam aspek programming dan variasi  konten agar sejalan dengan kebutuhan perluasan segmentasi kepemirsaannya tersebut.

Deddy menuturkan, pihaknya berkomitmen terus menghadirkan ragam konten kreatif  yang  berkualitas, menghibur, edukatif dan menginspirasi melalui berbagai platform medianya, baik televisi dan platform digital. 

"Dalam setiap usaha, disrupsi dan perubahan merupakan sebuah keniscayaan. Setiap usaha perlu membangun kemampuan beradaptasi terhadap perubahan, karena setiap perubahan pastinya juga membuka peluang dan kesempatan baru. NETV melalui anak usahanya  siap mengembangkan inovasi guna beradaptasi dan memanfaatkan peluang untuk terus tumbuh ke depan,” kata dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 9 Juli 2022.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Net Visi Media Catat Saham di BEI Pakai Kode NETV

Sebelumnya, PT Net Visi Media Tbk, induk usaha stasiun televisi NET TV mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/1/2022). Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-4 di BEI pada 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Net Visi Media Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham NETV. Jumlah saham yang dicatatkan 23.453.177.240 saham.

Saham yang dicatatkan antara lain saham pendiri 16.751.882.184 saham, konversi utang 1.803.335.894 saham, konversi MCB 4.132.653.062 saham dan penawaran umum saham atau IPO 765.306.100 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga penawaran umum perdana Rp 196 per saham. Perseroan akan peroleh dana Rp 149,99 miliar dari IPO.

Sebelumnya, rencana penggunaan dana IPO tersebut antara lain sekitar 18,5 persen untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan dalam industri manajemen (artis), sekitar 53 persen untuk setoran modal dalam PT Net Mediatama Televisi sebagai salah satu perusahaan anak.

Sisanya sekitar 28,5 persen dari hasil IPO untuk setoran modal dalam PT Net Media Digital, yang akan dipakai untuk pembuatan dan pembelian program, dan biaya operasional.

Dalam IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

4 dari 5 halaman

Patok Harga IPO Rp 196 per Saham

Sebelumnya, PT Net Visi Media Tbk, induk usaha stasiun televisi Net TV menetapkan harga saham perdana Rp 196 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga perdana yang ditetapkan tersebut merupakan batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 190-Rp 196.

Mengutip prospektus singkat perseroan yang diunggah di e-ipo.co.id, ditulis Selasa (18/1/2022),  PT Net Visi Media Tbk menawarkan 765.306.100 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Perseroan akan peroleh dana Rp 149,99 miliar dari IPO. Selain itu, perseroan akan menerbitkan saham baru 5.935.988.956 saham dalam rangka pelaksanaan konversi antara lain atas seluruh tagihan yang dimiliki PT Indika Inti Holdiko berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham. Pemegang saham perseroan telah menyetujui untuk konversi total pinjaman 1.803.335.894 saham.

 

 

5 dari 5 halaman

Selanjutnya

Selain itu, mandatory convertible bonds yang telah diterbitkan perseroan kepada masing-masing perseroan antara lain PT Semangat Bambu sebesar 2.066.326.531 saham dan PT First Global Utama 2.066.326.531 saham. Jadi total persentase saham hasil pelaksanaan konversi 25,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih setelah IPO.

Perseroan juga menyetujui program opsi kepemilikan saham kepada manajemen dan karyawan atau management and employee stock option plan (MESOP) dengan jumlah sebanyak 2,91 persen atau 703.595.300 saham biasa atas nama dari modal disetor dan ditempatkan penuh perseroan setelah IPO, pelaksanaan konversi dan MESOP.

Rencana penggunaan dana IPO tersebut antara lain sekitar 18,5 persen untuk modal kerja yang akan digunakan perseroan dalam industri manajemen (artis), sekitar 53 persen untuk setoran modal dalam PT Net Mediatama Televisi sebagai salah satu perusahaan anak.

Sisanya sekitar 28,5 persen dari hasil IPO untuk setoran modal dalam PT Net Media Digital, yang akan dipakai untuk pembuatan dan pembelian program, dan biaya operasional.

Dalam IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.