Sukses

Window Dressing Bakal Topang Laju IHSG

Sentimen kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS tak berpengaruh besar pada gerak IHSG pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham sepekan ke depan. Aksi poles saham (window dressing) diharapkan dapat menopang laju IHSG.

Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe mengatakan, window dressing kerap terjadi di akhir tahun. Biasanya, IHSG akan bergerak cenderung menguat. "Paling sentimennya window dressing, itu aja sih," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta (19/12/2016).

Kiswoyo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) telah direspons pelaku pasar. Oleh karena itu, sentimen tersebut tak berpengaruh besar pada gerak IHSG pekan ini.

Saat ini, pelaku pasar cenderung menunggu sentimen lain yakni susunan pemerintahan presiden AS terpilih Donald Trump. "Harusnya The Fed sudah di-pricing, kalau The Fed sudah tidak masalah lagi," kata dia.

Kiwoyo memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.350 dan resistance 5.450. Saham pilihan Kiswoyo antara lain PT Nippom Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

"(Banyak konsumer) Karena menjelang tutup tahun, banyak belanja," tandas dia.

Untuk diketahui, investor asing terus menarik dananya dari pasar modal Indonesia. Pada pekan lalu (13-16 Desember), dana asing yang keluar mencapai Rp 2,43 triliun.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, kendati dana asing terus keluar, sejatinya asing masih mencatatkan beli bersih Rp 14,64 triliun.

"Investor asing di sepanjang pekan ini mencatatkan penjualan bersih dengan nilai Rp2,43 triliun. Secara tahunan aliran dana investor asing di pasar modal Indonesia masih tercatat beli bersih Rp 14,64 triliun," kata dia dalam ulasannya.

Sementara itu, kapitalisasi pasar di BEI turun 1,33 persen dari Rp 5.756,35 triliun menjadi Rp 5.679,73 triliun.

"Posisi IHSG ikut berubah 1,44 persen menjadi 5.231,95 dari 5.308,13,"ujar dia.

Rata-rata nilai transaksi harian perdagangan saham di BEI sepanjang pekan lalu mengalami kenaikan 23,86 persen menjadi Rp8,93 triliun dari Rp7,21 triliun sepekan sebelumnya. Lalu, rata-rata volume transaksi harian BEI meningkat 11,37 persen menjadi 12,44 miliar unit saham dari 11,17 miliar unit saham di pekan sebelumnya.

"Rata-rata frekuensi transaksi harian di sepanjang pekan ini mengalami perubahan 9,83 persen menjadi 265,42 ribu kali transaksi dari 294,35 ribu kali transaksi sepekan sebelumnya," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini