Sukses

Jelang Rilis Data China, Bursa Saham Asia Bervariasi

Bursa saham Jepang libur membuat volume perdagangan saham tipis di bursa Asia pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Wellington - Bursa saham Asia turun terbatas di awal pekan ini seiring laporan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan mempengaruhi keputusan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan.

Indeks saham MSCI Asia Pacifik di luar Jepang turun tipis 0,2 persen. Volume perdagangan juga cenderung tipis mengingat bursa saham Jepang libur selama tiga hari merayakan Greenery Day, Children's Day, dan Constitution Day OBS.

Demikian mengutip laman Reuters, Senin (4/5/2015). Indeks saham Australia 0,1 persen ke level 5.807,10 di awal perdagangan saham. Indeks saham Selandia Baru NZX 50 melemah 0,3 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik tipis 0,2 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng dibuka menguat 0,4 persen ke level 28.231,26. Sedangkan indeks saham Shanghai mendatar di level 4.439,84.

Sejumlah sentimen akan mempengaruhi laju bursa Asia pada hari ini. Data manufaktur mulai dari China hingga Indonesia akan diumumkan di awal pekan ini.
Sebelumnya indeks manufaktur HSBC PMI Korea Selatan melemah dari 48,8 pada April. Karena itu, ukuran aktivitas manufatur China diharapkan relatif baik, dan ada spekulasi tambahan stimulus kebijakan di China.

Berdasarkan survei, indeks manufaktur China kemungkinan berada di level 49,4 pada April. Angka ini meningkat dari periode sebelumnya di level 49,2.
Untuk pasar mata uang, dolar AS menguat terhadap yen dengan naik ke level 120,16. Akan tetapi secara teknikal sulit untuk mencapai level resistance 120,84.

Sedangkan dolar Australia cenderung bertahan di tengah spekulasi Reserve Bank of Australia yang akan memangkas suku bunga ke level terendah. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini