Sukses

Salam Pagi dari Rumah Bambu Ratusan Tahun Desa Penglipuran

Desa Penglipuran berada di Kintamani, Bangli Bali, memiliki keindahan dan pernah menjadi desa lantaran menjadi desa terbersih di dunia.

Liputan6.com, Bangli - Desa Penglipuran berada di Banjar Penglipuran, Kecamatan Bangli, Bali, desa tersebut juga menjadi desa terbersih di dunia. Pandangan mata pengunjung akan langsung disajikan pemandangan sebuah desa yang sangat tertata apik tanpa ditemukan sedikitpun sampah di wilayah tersebut. 

Desa yang berada di ketinggian wilayah kintamani itu memiliki kesepakatan tetap yang harus diikuti oleh seluruh warga Desa Penglipuran. Dimana seluruh warga desa selalu konsisten dengan perkembangan desa mereka khususnya terkait dengan kebersihannya.

Ada beberapa fakta yang harus diketahui tentang Desa Penglipuran, berikut 5 hal menarik yang wajib diketahui:

1. Desa Terbersih di Dunia

Desa Penglipuran menjadi salah satu desa terbersih dunia, desa tersebut tertata dengan sangat rapi dan bersih. Rumah-rumah di desa tersebut nampak asri karena di setiap pekaranag rumah dipenuhi tanaman cantik yang membawa suasana makin sejuk.

2. Penyewaan Rumah Penduduk

Tak hanya memiliki konsep rumah-rumah yang tertata sangat rapi dan bersih, Desa Penglipuran juga di tiap rumah menawarkan penyewaan tempat untuk tinggal seperti home stay dengan harga sekitar Rp500 ribu per malam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsep Tri Hita Karana

3. Hutan Bambu

Masih berada di lingkungan Desa Penglipura terdapat hutan bambu yang sudah ada sejak abad ke-13. Menariknya hutan bambu itu memiliki sudah ada bahkan sebelum adanya Desa Penglipuran. Hutan bambu itu menjadi salah satu bukti kearifan lokal lantaran daerah hutan itu sekaligus digunakan sebagai daerah resapan, dimana aturan desa adat mewajibkan tiap wilayah memiliki wilayah atau daerah resapan.

4. Konsep Tri Hita Karana

Masyarakat Bali pada umumnya menganut kepercayaan agama Hindu, di mana mereka sangat menjunjung tinggi makna dari Tri Hita Karana dalam harmonisasi hubungan manusia dan sang pencipta, manusia dengan alam semesta, dan manusia dengan lingkungannya.

Hal itulah yang membuat Desa Penglipuran dibangun dengan konsep Tri Hita Karana, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu utama mandala, madya mandala, dan nista mandala.

5. Rumah Bambu

Di Desa Penglipuran kita akan menemukan rumah yang terbuat dari bambu yang diyakini masyarakat rumah tersebut sudah dibangun ratusan tahun silam. meski sudah ada kombinasi perpaduan rumah modern, namun di desa itu masih terdapat rumah adat yang terbuat dari bambu yang diperkirakan usianya sudah mencapai 100 tahun lebih. Rumah-rumah di Desa Penglipuran masih banyak yang memeprtahankan keaslian rumah dari bambu sebagai salah satu daya tarik pengunjung yang hadir di Desa Penglipuran.

Sementara itu, saat Liputan6.com berkunjung ke Desa Penglipuran berbincang dengan salah satu pengunjung bernama Pauline (46) wisatawan asal Australia yang datang bersama suami dan ketiga anaknya mengaku kagum dengan Desa Penglipuran.

Menurut dia Desa Penglipuran adalah desa unik dan menarik yang membuat dirinya betah berlama-lama di Desa Penglipuran. Apalagi, ia melanjutkan ada satu minuman yang membuat dia ketagihan meminumnya yakni 'loloh cemcem' minuman dari sari daum cemcem yang diperas dan disaring menggunakan air matang. 

 "Saya suka di sini (Desa Penglipuran). Rumanya unik-unik dan bersih, bahkan saya tidak menemukan satu sampahpun di sini. Saya juga suka dengan minumannya (loloh cemcem) rasanya manis dan saya suka karna ada irisan kelapa mudanya," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.