Sukses

Banjir Melanda Bukittinggi Sumbar, Air Masuk ke Perumahan Saat Warga Buka Puasa

Banjir merendam sejumlah lokasi di Bukittinggi Sumbar usai hujan deras melanda kawasan itu pada Selasa malam (2/4/2024).

 

Liputan6.com, Bukittinggi - Banjir merendam sejumlah lokasi di Bukittinggi Sumbar usai hujan deras melanda kawasan itu pada Selasa malam (2/4/2024). Bahakn ketinggian air banjir mencapai satu meter. Belum ada laporan korban jiwa, namun banjir memaksa ratusan warga mengungsi karena rumahnya terendam. Bukan hanya melimpas ke permukiman warga, air banjir juga merusak sawah milik petani.

Kerua RT di Kelurahan Garegeh Edrinaldi di Bukittinggi, Rabu (3/2/2024) mengatakan, ada sekitar 50 kepala keluarga yang terdampak banjir Bukittinggi dengan kondisi tinggi air mencapai 1,2 meter atau setinggi perut orang dewasa.

"Banjir itu disebabkan karena hujan deras dan kiriman dari arah Kabupaten Agam," kata Edrinaldi.

Selain itu, banjir juga menggenangi sawah yang siap panen lebih kurang 20 petak. Ia mengatakan proses evakuasi dilakukan secara mandiri oleh warga setempat dibantu petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bukit Tinggi bersama TNI/ Polri.

Banjir juga terjadi di beberapa daerah lainnya seperti Tigo Baleh, Anak Air, Guguak Bulek, dan Kubang Putiah.

"Air mendadak masuk ke dalam rumah beberapa saat setelah waktu berbuka puasa, terus meninggi hingga kami sempat terjebak. Beruntung ada warga yang menolong dan membantu empat kuda ternak kami bisa lolos dari banjir," kata seorang warga Tigo Baleh Dessi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kondisi Air Cukup Deras

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi Zulhendri mengatakan saat ini personel sedang melakukan survei ke lokasi banjir dan masih melakukan pendataan.

"Saat ini tinggi air mencapai lutut orang dewasa dan kondisi air cukup deras. Untuk di beberapa perumahan kita belum bisa masuk karena air cukup deras. Jalan juga rusak," ujarnya.

Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan dan menyiapkan upaya evakuasi jika diperlukan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini