Sukses

Hikayat Semana Santa, Tradisi Orang Nagi Setia pada Bunda Maria

Perayaan Semana Santa juga dikenal dengan Hari Bae Nagi merupakan salah satu ritual keagamaan di rayakan umat katolik sebagai bentuk permenungan prosesi Jalan Salib Yesus Kristus hingga wafat di kayu Salib

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Semana Santa juga dikenal dengan Hari Bae Nagi merupakan salah satu ritual keagamaan di rayakan umat katolik sebagai bentuk permenungan prosesi Jalan Salib Yesus Kristus hingga wafat di kayu Salib.

Ritual keagamaan tersebut merupakan aksi yang menarik perhatian masyarakat dunia, bukan saja umat Katolik tetapi juga umat beragama lain yang datang sekedar menyaksikan hikmah ritual religius itu.

Raja Larantuka, Don Martinus DVG, menuturkan orang Larantuka yang sering dikenal dengan nama Orang Nagi menyebut pekan suci Semana Santa dengan nama “Hari Bae” hari baik bagi Orang Nagi memiliki makna yang sangat mendalam karena hari tersebut dihayati Orang Nagi sejak jaman leluhur mereka sebagai hari rahmat berlimpah dari surga.

Tradisi Devosi yang berusia mencapai ratusan tahun ini memiliki tiga makna dimensi yaitu: Dimensi Liturgis, dimensi para liturgis dan Dimensi sosial. Ketiga dimensi tersebut saling melengkapi dan berpusat pada upacara liturgi.

Perayaan Jumad Agung, Yesus Kristus menjadi pusat pelayanan liturgi dan tradisi Devosi Bunda Maria adalah tokoh di Jalan Salib Yesus, karena itu umat Katolik berjalan bersama Maria Mater Dolorasa menuju kepada Yesus Kristus. Sedangkan perayaan Minggu Paskah adalah perayaan hari kebangkitan Tuhan Yesus dimana Maria adalah Tokoh yang bersukacita atas kebangkitan Kristus karena itu umat Katolik mengambil bagian dalam suka cita Paskah tersebut.

Perayaan Devosi Semana Santa yang dirayakan umat Katolik di Larantuka setiap tahun merupakan suatu tradisi iman Katolik. Ritual keagamaan ini sudah dikenal masyarakat dunia sehingga tidak jarang kegiatan setiap tahun di Kota Larantuka ini dikunjungi banyak tamu peziarah, baik yang datang dari luar negeri juga tamu di dalam negeri.

Kegiatan Devosi Semana Santa, umat Katolik di kota Larantuka biasanya sudah mempersiapkan diri selama masa puasa, sejak hari hari Rabu Abu. Pada masa persiapan ini umat Katolik di Larantuka mengungkapkan rasa penuh syukur sambil membersihkan diri dari dosa dan bertobat dimana puncak perayaan pekan Semana Santa terjadi pada perayaan kebangkitan Kristus pada hari Minggu Paskah.

Pada masa puasa ini juga umat Katolik di kota Larantuka selain mempersiapkan diri secara pribadi mereka juga mempersiapkan diri dalam keluarga, dalam satu kesatuan suku untuk menyongsong perayaan pekan suci. Pada masa puasa ini, secara bergilir suku-suku mengaji Semana berdoa di Kapela Tuan Ma (Kapela Maria) bersama memuji dibawah koordinasi Raya Ama Koten (DVG) sebagai kepala atau ketua suku-suku Semana dan Conferia Reinha Rosari Larantuka.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan Uskup

"Bersama Mater Dolorosa Orang Nagi berjalan di Jalan Salib Yesus. Dan bersama Maria Alleluia Orang Nagi bersukacita akan kebangkitan Kristus. Maka tidaklah heran Orang Nagi begitu setia kepada Allah dalam diri Yesus Kristus," tuturnya.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan, tradisi warisan leluhur ini sudah semakin mengumat menjadi milik umat paroki Katedral Reinha Rosari Larantuka dan bahkan menjadi milik umat keuskupan Larantuka.

Keuskupan Larantuka memastikan kegiatan Semana Santa tahun 2024 akan digelar dengan aman dan kondusif di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung mengajak seluruh elemen lapisan masyarakat untuk berpartisipasi mensukseskan Pekan Suci Semana Santa tahun 2024 di Kota Larantuka.

"Untuk mensukseskan Semana Santa, mari kita bekerja sama menjaga seluruh rangkaian kegiatan. Tetap tingkatkan kewaspadaan dalam mengamankan jalannya kegiatan Semana Santa," ujar Uskup, Selasa 26 Maret 2024.

Ia mengatakan diperlukan adanya kerjasama yang berkesinambungan antara panitia Semana Santa dengan pihak keamanan sehingga pelaksanaan kegiatan Semana Santa 2024 dapat berjalan dengan aman, lancar dan kondusif.

"Mari bergandengan tangan dengan nilai toleransi tinggi, bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat, serta pihak keamanan untuk mensukseskan seluruh rangkaian Semana Santa Tahun 2024 sehingga dapat berjalan aman, lancar dan sukses," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.