Sukses

TPT Setukpa Polri di Sukabumi Ambruk, Banjir Rendam Rumah Warga

Setidaknya ada 4 rumah warga yang terendam banjir saat hujan deras di Sukabumi, kondisi itu diperparah saat TPT milik Setukpa Polri ikut ambruk.

Liputan6.com, Sukabumi - Hujan deras yang terjadi di wilayah Kota Sukabumi mengakibatkan genangan air hingga berdampak banjir. Fenomena cuaca itu juga mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) milik Setukpa Polri Sukabumi ambruk.

Air limpasan dari TPT ambrol itu milik Setukpa Polri Sukabumi itu merendam jalan hingga menghambat laju kendaraan yang melintas. Momen rekaman luapan air itu diunggah warga ke sosial media. 

Informasi yang dihimpun, kejadian itu berlokasi di Jalan Kabandungan Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi pada Minggu (24/3/2024) sekira pukul 16.30 WIB. Dalam video itu terlihat sapuan air menghambat pengendara yang sedang melintas, terlebih banjir itu datang dari arah atas jalan yang menanjak.

“Ini Kabandungan, (sekitar) Royal Kabandungan banjir ini, baru,” ucap seorang pria mengarahkan di balik video.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rachmat mengungkapkan, kondisi banjir hingga TPT ambruk disebabkan sumbatan aliran sungai Cimenteng. Pembersihan jalan dari material yang terbawa air sedang dibersihkan pihak BPBD.

“Tersumbatnya aliran sungai Cimenteng yang mengakibatkan TPT sekaligus tembok Setukpa Ambruk dikarenakan tidak kuat menahan rembesan air dari aliran sungai tersebut sehingga mengakibatkan banjir limpasan ke Jalan Kabandungan,” kata Novian dalam keterangannya.

Dia mengatakan, TPT itu berukuran panjang kurang lebih 15 meter dan lebar 1,5 meter yang berlokasi di perbatasan antara Kelurahan Selabatu dan Keramat. Selain itu, pihaknya mencatat ada empat rumah yang terdampak banjir. Warga yang terdampak ini alami kerugian materi seperti peralatan rumah tangga yang rusak. 

“Warga terdampak yaitu Pak Ari, Pak Nanan, Pak Marimin, Pak Endang dan Pak Yoni. Dia terdampaknya kulkas rusak, kasur, mesin jahit dua unit, kunci-kunci di bengkel mobil hilang dan perabotan rumah tangga lainnya,” terang dia.

“Penanganan sementara pembersihan material serta pengamanan pada sumbatan drainase. Kondisi banjir limpasan sudah reda dan masih pembersihan material tanah yang ada di jalan guna keamanan pengguna jalan,” sambung dia.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.