Sukses

Kunjungi Sultra, Wapres Ma'ruf Amin Beri Tausiah Makna Puasa di Masjid Agung Kendari

Wapres Ma'ruf Amin kunjungi Sulawesi Tenggara, memberikan ceramah salat tarawih dan kunjungi pasien stunting di Kendari.

Liputan6.com, Kendari - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma'ruf Amin didampingi sang istri Wury Ma'ruf Amin, mengunjungi Kota Kendari, Rabu (20/3/2024). Bersama rombongan, dia mendarat di Bandara Halu Oleo Kendari pukul 17.05 Wita setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam 30 menit dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta. 

Kedatangan Ma'ruf Amin dan rombongan, disambut Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tingkat I Provinsi Sultra. Tampak hadir Kapolda Sultra, Pangdam XIV/Hasanuddin, Danrem 143/HO, Wakapengti, Aspidum Kejati, Kabinda dan Bupati Konsel.

Ada dua agenda utama Wapres RI di Sultra. Pertama, menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sultra yang akan diselenggarakan Kamis (21/03/24). Kedua, peninjauan lapangan memantau pasien stunting di Puskesmas Lepo-Lepo Kendari.

Selain itu, Wapres dan rombongan melaksanakan Salat Tarawih di Masjid Raya Al-Kautsar Kendari, Rabu (20/3/2024). Ma'ruf Amin memberikan ceramah agama setelah pelaksanaan salat Isya berjamaah. 

Mengawali ceramah Wapres, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto menyampaikan apreasi atas kunjungan Wapres RI ke Sultra. 

"Seluruh masyarakat menyambut baik kedatangan Bapak Wapres di Sultra, ini merupakan momen yang membanggakan. Semoga seluruh kegiatan kunker Beliau dapat berjalan dengan baik dan lancar. Insya Allah," ujar Andap. 

Andap berharap, kunjungan Wapres Ma'ruf akan membawa kebaikan dan selanjutnya menjadi langkah awal mewujudkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sultra.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian tausiah oleh Wapres Ma'ruf Amin yang menyampaikan esensi dari Ibadah Puasa.

Turut hadir pada rombongan Wapres Ma'ruf Amin Kunjungi Kendari yakni Kepala Sekretariat Wakil Presiden Prof. Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, dan Deputi IV Setwapres Sapto Harjono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ceramah Wapres Saat Tarawih

Wapres mengawali ceramah Ramadan di Masjid Agung Al Kautsar Kendari dengan mengatakan, puasa merupakan ajang melatih kebaikan sifat manusia. Namun, bagi sebagian orang, tidak punya dampak. 

Kata Ma'ruf, salah satu hadis Nabi Muhammad, "Semua amal ibadah yang dilakukan manusia, untuk manusia. Kecuali puasa, itu untuk Allah dan Allah yang akan membalasnya,".

Ma'ruf mengatakan, puasa itu ibadah spesial, karena orang puasa itu tak kelihatan. Dia memaparkan, ibadah lain seperti orang salat, zakat, dan berhaji bisa tampak jelas dan kelihatan. Namun, beda halnya dengan puasa. 

"Antara orang puasa dan tidak, hampir tak ada beda," kata Ma'ruf. 

Dia mengisahkan sebuah cerita lucu, ada seorang pejabat, ikut berpuasa. Saat sahur, dia ikut sahur dan saat berbuka dia juga berbuka puasa. 

"Tapi pas jam 3 sore dia muntah. Yang keluar saat muntah itu, bakso," kata Ma'ruf, diikuti senyum sejumlah jemaah Masjid. 

Ma'ruf melanjutkan, sang istri kaget sebab menurut istrinya, dia tak menghidangkan bakso saat santap sahur sebelum subuh.

"Ternyata jam 9 pagi, dia sudah makan bakso," kata Ma'ruf, diikuti tawa sejumlah jemaah.

Ma'ruf melanjutkan, puasa Ramadan melatih kejujuran serta menahan nafsu. "Sebab, nafsu itu seperti anak kecil. Harus dikendalikan dan dikontrol. Kalau ndak, dia 'menetek' terus," ujarnya diikuti tawa jemaah masjid. 

Dia juga melanjutkan, puasa selain menahan nafsu juga melatih sabar. Walaupun puasa tinggal 5 menit lagi, harus ditunggu.

"Puasa juga merupakan ajang latihan sabar menghadapi ujian, sebab kata ulama dunia ini tempat lewat berisi ujian menuju akhirat," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf menutup kisah tausiah dengan sebuah kisah haru tentang sahabat nabi. Suatu ketika, dia menceritakan, ada sepasang suami istri yang hidup dalam kemiskinan. Saking miskinnya, alat salat mereka harus dibagi dua dengan suami, sehingga sang suami harus buru-buru pulang meninggalkan masjid agar sang istri bisa salat tepat waktu.

Suatu saat, Nabi penasaran dan mencegat sang suami saat hendak buru-buru meninggalkan masjid. Dia meminta penjelasan mengapa sang suami selalu buru-buru pulang dari masjid. Hal ini membuat si suami telat sampai di rumah. Sang istri pun menanyakan penyebab suaminya telat pulang usai salat. 

Saat istrinya tahu sang suami menceritakan kondisinya kepada nabi, sang istri marah. Dia berkata kepada suaminya, mengapa mengadukan kondisi mereka ke Nabi bukannya kepada Allah.

"Jangan ngadu ke siapa-siapa kecuali kepada Allah," ujar Ma'Ruf. 

Wapres berharap kesabaran yang diterapkan selama bulan puasa dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, hidup itu seperti roda, kadang berada di atas kadang di bawah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini