Sukses

2 Bocil Berhijab di Tasik Bersama Sepeda Motor 'Nyangsang' pada Atap Rumah Warga, Kok Bisa?

Saat menuruni jalanan curam, sepeda motor yang dikendarai LA bersama St dan SN, keduanya berusia 6 tahun, hilang kendali setelah rem sepeda motor blong.

Liputan6.com, Tasikmalaya - Sebuah video durasi 12 detik berisi konten dua bocah cilik (bocil) berkerudung bersama sepeda motor tunggangannya, menjadi viral setelah 'terbang' dan menyangkut di sebuah atap genteng rumah warga. Proses evakuasi kendaraan cukup menyita perhatian warga.

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, AKP Yudiono menyatakan kecelakaan tunggal ini menimpa tiga pelajar Sekolah Dasar (SD) kelas 6, terjadi di jalan Ciwangkid, Cikuya, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya.

"Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB pagi hari," ujar dia, Rabu (13/3/2024).

Nahas, saat menuruni jalanan curam, sepeda motor yang dikendarai LA bersama St dan SN, bocah-bocah berusia 12 tahunan ini hilang kendali setelah rem blong hingga akhirnya "terbang" menghantam atap rumah warga.

"Motor tak terkendali dan terbang hantam genting rumah warga," dia menegaskan.

Beruntung dalam kejadian tersebut, seluruh pengendara yang didominasi bocil berkerudung tersebut dalam keadaan selamat meskipun sedikit shock. Sedangkan, bangkai motor terbang masih teronggok di atas rumah warga.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka, rumah juga sudah dibetulkan lagi," ujar dia.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, ujar dia, para bocil berkerudung itu awalnya berencana jalan jalan pagi bersama rekan sejawatnya untuk tujuan Ngabeubeurang (Jalan-jalan menunggu waktu siang saat Ramadan).

"Kalau dibilang ngabuburit kan masih pagi kejadiannya 08.30 WIB," papar dia.

Dalam video yang beredar sesaat setelah kejadian "motor terbang" tersebut, tampak seorang remaja putri duduk di atas jok, satu lagi terjebak di puing-puing genteng rumah, sementara satu remaja putri lainnya berada di bawah rumah warga, terlihat genteng rumah tampak hancur berantakan.

Proses evakuasi korban bersama kendaraannya menjadi perhatian, warga terpaksa memasang beberapa bambu untuk menopang kendaraan korban untuk menghindari kerusakan parah.

Untuk menghindari kejadian "motor terbang" kembali terulang, Yudiono meminta masyarakat lebih bijak memberikan kendaraannya kepada buah hatinya, terlebih mereka yang masih di bawah umur karena belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini