Sukses

Kronologi Ibu dan Bayi Terperosok Masuk Selokan saat Banjir di Kendari, Ibu Selamat Bayi Meninggal Dunia

Seorang balita ditemukan meninggal dunia usai terseret arus banjir setelah hujan deras mengguyur Kota Kendari sepanjang malam.

Liputan6.com, Kendari- Seorang balita di Kota Kendari tewas terseret banjir di Lorong Puaoi RT36/RW06 Kelurahan Bende Kecamatan Kadia, Senin (4/3/2024) sekitar pukul 3.40 Wita. Bayi perempuan berusia 1,1 tahun itu, terseret arus ketika digendong ibunya saat berusaha mengungsi. 

Awal kejadian, saat kedua orang tua korban berusaha membawa sang anak ke tempat yang lebih aman. Saat itu, kedua orang tuanya harus melewati banjir setinggi lutut. Ketiganya hendak menuju ke lokasi di samping rumah Ketua RT setempat. 

Saat itu, sang ibu menggendong bayinya yang baru berusia 1,1 tahun. Namun, saat ketiganya melewati lorong di sisi selokan berarus deras, kaki sang ibu terpeleset lalu jatuh ke dalam selokan selebar 1 meter. 

Padahal, saat itu kondisi air di dalam selokan berarus cukup deras. Ibu korban yang sementara menggendong anaknya, terjatuh ke dalam selokan dan terseret arus hingga sekitar 30 meter. 

Namun, akibat arus deras, balita tersebut terlepas dari pelukan ibunya saat sedang terjebak dan berjuang melawan arus deras di dalam selokan. 

Ketua RT 06 Sayitno menceritakan, ibu korban banjir sempat hanyut sekitar 30 meter dari lokasi kejadian. Dia kemudian berhasil diselamatkan setelah warga melompat dan berusaha mengejar keduanya. 

"Anaknya yang terlepas dari pegangan, hilang. Kami bantu cari sampai pagi menyusuri selokan," ujar Sayitno. 

Dia mengatakan, sekitar pukul 08.30 Wita, korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Awal. Korban tersangkut diantara pohon pisang tempat pembuangan sampah dan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. 

"Ditemukan warga yang memeriksa lokasi kejadian," ujar Sayitno.

Warga setempat sempat melarikan Ibu dan balita korban terseret banjir ke RSUD Abunawas Kota Kendari. Namun, sang ibu selamat sedangkan bayinya dinyatakan meninggal dunia.

Sayitno mengatakan, korban dan kedua orang tuanya merupakan penghuni indekos di Lorong Puoi Kelurahan Bende. Mereka baru tinggal di wilayah itu sekitar 2 bulan lebih. Saat ini, warga setempat sedang mengantar korban banjir di Kendari untuk dimakamkan di Desa Puuwonua Kecamatan Lalunggasumeeto Kabupaten Konawe.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tim SAR Sempat Menyusur Sungai

Tim SAR Kendari sempat menurunkan personil usai mendapat laporan warga. Tim SAR langsung turun menyusuri sungai Wanggu dan menyisir pinggiran Sungai Wanggu usai mendapat laporan wargawarga sekitar pukul 3.45 Wita. 

Humas Kantor SAR Kendari Wahyudi mengatakan, pihaknya mendapat laporan ada balita hanyut. Warga memperkirakan, korban hanyut di selokan yang mengarah langsung ke Kali Wanggu. 

"Kita langsung turunkan personel sekitar pukul 04.00 Wita, sempat melakukan pencarian hingga ke arah kali Wanggu dan berkoordinasi dengan nelayan sekitar," ujar Wahyudi. 

Kata Wahyudi, saat itu 6 orang tim SAR dan 1 perahu karet langsung turun menyisir lokasi Sungai Wanggu. Sisanya, 10 orang BPBD Kota Kendari, 40 anggota Brimob Polda Sultra dan Babinsa setempat mencari di sekitar lokasi kejadian. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.