Curhat Penjual dan Pembeli Imbas Kenaikan Harga Telur Ayam di Cirebon

Curhat Pedagang dan Pembeli Imbas Harga Telur Ayam Naik di Cirebon — Pedagang telur ayam di Pasar Kanoman Cirebon mengeluh banyak pedagang mengurangi daya beli imbas kenaikan harga. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah pedagang hingga pembeli bahan pokok di Cirebon mengeluh imbas harga telur ayam naik.

Seperti dialami salah satu agen telur ayam di Pasar Kanoman Cirebon, Opank. Harga telur untuk eceran dijual Rp32 ribu per kg, dari distributor ke agen Rp 31 ribu per kilogram.

"Naik terus dalam beberapa minggu terakhir ini," kata Opank di Cirebon, Selasa (23/5/2023).

Kenaikan harga telur diketahui terjadi dalam kurun waktu dua minggu kebelakang. Se belumnya, harga telur Rp29 ribu per kilogram.

Opank mengaku tidak mengetahui apa penyebab kenaikan harga telur ayam tersebut. Padahal, katanya, pasokan telur dari peternak ada.

"Jadi naik turunnya harga telur ayam tergantung peternak," kata Opank.

Opank sendiri mendatangkan telur ayam dari daerah Jawa Tengah. Dia mengaku tidak bisa memprediksi kapan harga telur akan kembali berubah.

2 dari 2 halaman

Daya Beli Turun

Sementara, imbas naiknya harga telur adalah menurunnya daya beli. Opank mengatakan, sebelum harga naik, ia menjual sampai 4 kuintal dalam sehari.

Sejak harga terus naik, rata-rata penjualan telur ayam milik Opank hanya 2 kuintal per harinya.

"Pembeli banyak yang mengurangi jumlah pesanan. Imbasnya ke pedagang juga penjualan turun," kata Opank.

Kenaikan harga telur juga dikeluhkan salah seorang pembeli, Lida. Ia pun terpaksa mengurangi jumlah pembelian telur.

Biasanya, ia membeli 1 kilogram telur untuk kebutuhan sehari-hari. Setelah harga naik, Ia hanya membeli setengah kilogram telur untuk kebutuhan sehari-hari.

"Ya naik udah hampir dua minggu dan mau tidak mau kurangi nilai beli karena bukan hanya telur saja yang harganya naik," kata Lida.

H-3 Lebaran 2024, Arus Mudik di Tol Palikanci Menuju Jawa Tengah Masih Padat