Sukses

Bukan Hanya Covid-19, UGM Kembangkan GeNose Jadi Alat Pendeteksi Beragam Penyakit

GeNose dikembangkan untuk bisa mendeteksi penyakit lainnya, seperti kanker serviks, TBC, sepsis pada bayi neonatal, pneumonia, dan penyakit lain.

 

Liputan6.com, Yogyakarta - Profesor Universitas Gadjah Mada (UGM) Kuwat Triyana, yang merupakan penemu GeNose, alat deteksi Covid-19, kini tengah mengembang penemuannya. Ge-Nose di masa mendatang bakal bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit lainnya, seperti kanker serviks, TBC, sepsis pada bayi neonatal, pneumonia, dan penyakit lain.

Dalam Seminar Nasional Teknologi Terapan 2022 yang diselenggarakan Sekolah Vokasi UGM di Hotel Grand Rohan, Sabtu (5/11/2022),Kuwat menyebutkan, pengembangan GeNose perlu dilakukan karena alat deteksi tersebut sudah beredar di masyarakat.

"Ribuan alat Ge-Nose itu sudah beredar di masyarakat, padahal alatnya itu tidak rusak, Covid-19 sudah menurun dan tidak available lagi sebagai alat deteksi sehingga kami kembangkan untuk penyakit lain," ungkap Kuwat.

Saati ini, kata Kuwat, pihaknya tengah melakukan uji klinis GeNose untuk dipakai sebagai alat deteksi beragam penyakit lain. Jadi, mesin GeNose itu tetap tapi ada tambahan AI untuk deteksi penyakit tersebut, sehingga mesin masih berguna lagi.

Prof Kuwat menjelaskan, prinsip yang dipegang selama pengembangan GeNose itu bagaimana alat tersebut tetap berguna dan dapat dimanfaatkan untuk yang lain.

"Dalam pengembangannya, kami memiliki semangat mengarahnya untuk penyakit lain sehingga mesin-mesin GeNose yang sudah beredar di masyarakat lebih berguna, tidak seperti alat tidak berguna," katanya.

Kuwat meyakini Ge-Nose bisa bersaing menjadi di industri aat kesehatan karena memiliki keunggulan kualitas.

(Aji-Stringer Yogyakarta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.