Sukses

Hakim PTTUN Makassar Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Indekos

Dia ditemukan pertama kali saat seseorang membawakan makanan untuk Hakim Tinggi itu.

Liputan6.com, Makassar - Seorang pria berinisal HSH (63), ditemukan tak bernyawa di kamar indekos miliknya di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar pada Jumat (13/7/2021). Belakangan diketahui HSH ternyata adalah seorang Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Makassar. 

Jasad Hakim Tinggi pertama kali ditemukan oleh Asrianto. Saat itu Asrianto diminta oleh salah seorang pegawai PTTUN Makassar untuk membawakan bakso ke kamar indekos HSH. 

"Tadi pagi sekitar pukul 10.15 (Wita), saya ketuk pintunya tapi tidak direspon. Jadi, saya minta rekan kerjanya untuk kembali mengetuk pintu. Tapi ternyata pintunya tidak di kunci, dan saat masuk melihat dia sudah meninggal di tempat tidur," kata Asrianto, Jumat (13/8/2021). 

Asrianto mengaku semalam sebelumnya dirinya sempat diminta oleh HSH untuk memijat Hakim Tinggi asal Jakarta itu. Saat itu HSH memang mengaku sedang tidak enak badan. 

"Tadi malam saya kesini (kamar Indekos HSH) pijit dia karena katanya tidak enak badan," akunya.

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Turun Tangan

Sementara itu, aparat Kepolisian Sektor Panakkukang yang menerima informasi temuan mayat itu pun langsung menuju tempat kejadian perkara. Polisi juga langsung memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. 

"Kami langsung tindaklanjuti laporannya itu dengan bergerak ke lokasi," ucap Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Jeriyadi.

Berdasarkan pemeriksaan awal, kata Jery, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Sehingga, ia diduga meninggal dunia karena sakit. Tapi, kasus penemuan mayat ini akan tetap dilakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tapi, korban akan dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," dia berujar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.