Sukses

Ini Akibatnya Jika Gempa Bumi Megathrust Magnitudo 8,7 Benar-Benar Terjadi

BMKG telah melakukan pemodelan dan penelitian terbaru soal bagaimana akibatnya jika gempa bumi Magnitudo 8,7 di zona megathrust benar-benar terjadi.

Liputan6.com, Serang - BMKG telah melakukan pemodelan dan penelitian terbaru, jika gempa bumi megathrust terjadi dengan kekuatan Magnitudo 8,7 dan di kedalaman 30 km.

Hasilnya, bisa menyebabkan tsunami setinggi 12,4 meter dan bisa sampai ke daratan hanya dalam waktu 14 menit saja. Sehingga dibutuhkan mitigasi bencana yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, untuk menekan korban jiwa, luka, dan kerusakan lainnya.

"Gempa bumi belum bisa diprediksi kapan terjadinya tapi Kalau tsunaminya bisa kita buatkan simulasi penjalaran gelombangnya. Sampai di pantai setelah terjadi gempa bumi berapa menit. Kita sudah buatkan simulasi terkait dengan gempa bumi megathrust di selatan Banten," kata Suwardi, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, Rabu (23/12/2020).

Suwardi juga mengatakan, dari hasil simulasi tersebut, ada potensi tsunami yang membentang dari selatan Banten hingga wilayah Jawa Barat. Antara lain, ketinggian gelombang tsunami di Kabupaten Pandeglang bagian selatan mencapai 10,6 meter. Kemudian di Pulau Panaitan mencapai 6,3 meter. Pandeglang bagian Utara, setinggi 5,9 meter. Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), mencapai 10,2 meter.

Kemudian di Ujung Genteng, ketinggiannya 11,5 meter. Kabupaten Lebak tsunaminya setinggi 12,4 meter. Selanjutnya di Serang bagian Barat setinggi 2,32 meter dan Serang bagian utara setinggi 0,57 meter. Terakhir, di Tangerang gelombang tsunami hanya setinggi 0,36 meter.

Kemudian berdasarkan modeling Tsunami Observation And Simulation Terminal (TOAST) BMKG, gelombang tsunami sampai ke pantai membutuhkan waktu sekitar 14 menit di wilayah Pandeglang bagian Selatan.

Kemudian 17 menit di Pulau Panaitan. Pandeglang bagian Utara membutuhkan waktu 18 menit. Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jabar, 19 menit. Selanjutnya di Ujung Gengteng, membutuhkan 20 menit. Lebak mencapai 21 menit. Serang bagian Utara 89 menit. Serang bagian barat 66 menit, dan Tangerang membutuhkan waktu 153 menit.

"Ini waktu tempuhnya sampai di pantai," katanya.

Suwardi menerangkan kalau mitigasi bencana sangatlah penting dilakukan. Mengingat potensi dan ancaman gempa bumi besar disertai tsunami bisa terjadi kapan saja, meski belum bisa diketahui kapan terjadinya. Sehingga, kesiapsiagaan menghadapi bencana harus dilakukan dengan baik, agar masyarakat terlatih dan waspada akan bencana yang mengintainya.

"Potensi tsunami di Selat Sunda dengan adanya megathrust itu nyata," katanya.

Namun demikian, Suwardi memastikan belum ada teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat kapan bakal terjadi gempa bumi megathrust.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.