Sukses

Komputer Kena Virus, Satu Sekolah di Semarang UNBK Ulang

Virus yang melumpuhkan sistem komputer membuat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) diulang.

Semarang - Virus yang melumpuhkan sistem komputer membuat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Muhammadyah 2 Kota Semarang bakal diulang.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat meninjau pelaksanaan UNBK hari kedua di Kota Semarang mengatakan, hari pertama sempat ada yang komplain karena kkomputer terkena virus.

“Kalau hari ini berdasarkan pengalaman kemarin bisa diantisipasi, insyaallah bisa lancar," ujar Ganjar, dikutip dari Jawapos, Selasa (2/4/2019).

Lebih lanjut, Ganjar memastikan jika pelaksanaan UNBK hari kedua berjalan lancar dan tidak ada gangguan teknis maupun non teknis. Pada pelaksanaan UNBK hari kedua, Ganjar pun menyempatkan berkunjung ke empat sekolah di Kota Semarang, yakni SMA Kesatrian, SMAN 5, SMAN 1, dan SMA Kelese Loyola.

"Ini saya meyakinkan untuk pelaksanaannya lancar, agar anak-anak kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik, setidaknya peralatan yang digunakan tidak ada hambatan. Dan saya cek dari beberapa sekolah tidak ada hambatan dan semuanya lancar," katanya.

Kelancaran tersebut, kata Ganjar, karena persiapan pihak sekolah negeri maupun swasta cukup bagus, khususnya dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk. Terlebih ujian ini bakal berlangsung dalam tiga sesi, hingga pukul 14.00 WIB.

"Belajar dari pengalaman kemarin SMA yang lebih dulu, gangguan yang kemarin pernah muncul kan listrik, suplai, nah ini genset nyala terus, bagus. Ini swasta persiapannya juga bagus," katanya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Sulistyo, mengatakan untuk kendala paling besar dihadapi dalam UNBK kali ini adalah serangan virus di komputer sekolah. Selain itu tidak ada kendala yang berarti termasuk siswa yang izin tidak mengikuti ujian.

"SMA Muhammadiyah 2 yang terkena virus. Akhirnya langsung di-unlocksemua. Karena kendala itu, akan mengulang UNBK pada tanggal 15-16 April mendatang," katanya.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.