Sukses

Legitnya Durian Bodong, Jumbo Unggulan Banjarnegara

Sebagian berwarna kuning cerah, ada pula yang hijau kusam. Terbawa angin, wangi khas durian merebak hingga puluhan meter.

Liputan6.com, Banjarnegara - Puluhan durian beragam bentuk dan ukuran tergantung di kios sederhana milik Yanto (55) di pinggir jalan raya Banjarnegara-Wonosobo, Dusun Dirun, Singamerta Kecamatan Sigaluh Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sebagian berwarna kuning cerah, ada pula yang hijau kusam. Terbawa angin, wangi khas durian merebak hingga puluhan meter. Di sebelah kios, tumpukan kulit durian menunjukkan berapa banyak durian yang dibencah hari itu.

Dusun Dirun, dikenal sebagai kampung durian unggulan. Kepopulerannya melampaui Banjarnegara. Tak heran jika banyak para pelintas yang sengaja beristirahat di kios-kios durian pada musim panen raya.

Nampak ada durian Simimang, Durian Sahad, Durian Pulen, Durian Tumbu, Durian Pongsi, Durian Oren, hingga durian Bodong yang dijajakan di lapaknya. Seluruh jenis durian ini adalah produk lokal Banjarnegara.

Yanto, di pemilik kios mengatakan, di antara beragam jenis durian yang dijajakan di kiosnya, ada satu durian yang saat ini paling banyak diburu. Durian Bodong namanya.

Durian ini ukuran buahnya jumbo. Dagingnya tebal dan lembut. Rasa manis bercampur pahit membuat durian ini jadi klangenan maniak durian.

Saking banyaknya yang penasaran, Yanto mengaku tak bisa melayani semua permintaan. Karenanya, calon pembeli mesti memesan durian unggulan berukuran jumbo ini untuk memastikan ketersediaannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Garansi Kualitas Durian Lokal Banjarnegara

"Durian Bodong harus pesan dahulu, karena buahnya terbatas," ucapnya, beberapa waktu lalu.

Popularitas durian Bodong membuat harganya terkerek. Yanto menjual per butir durian Bodong dengan harga Rp 150 - Rp 300 ribu, tergantung ukuran buahnya. Sebuah harga yang lumrah untuk kelas durian yang tengah naik daun.

Dengan harga itu, Yanto berani menggaransi kualitas durian Bodong. Kadangkala cuaca memang membuat kualitas durian tak seragam, meski berasal dari pohon yang sama.

"Jika tidak sesuai harapan atau jelek bisa bisa dikembalikan dan akan kami tukar," dia menjamin.

Harga yang wajar dan jaminan kualitas membuat pedagang durian di Dusun Dirun kebanjiran pelanggan.

Ada kalanya, masyarakat luar daerah sengaja menuju Dusun Dirun untuk menikmati durian lokal unggulan Banjarnegara.

Para pelanggan adalah karyawan perusahaan, pegawai kantoran, pengusaha hingga pejabat tinggi daerah. Harga yang wajar membuat semua kalangan bisa membeli dan menikmati durian nan legit ini.

3 dari 3 halaman

Pengalaman Seperempat Abad Berbisnis Raja Buah

Yanto begitu mengenal beragam varietas durian lokal Banjarnegara. Maklum, ia telah bergelut dengan durian sejak berusia muda. 23 tahun yang lalu, ia memulai belajar berjualan durian dan bertahan hingga saat ini.

Menurut dia, di Banjarnegara ada sejumlah durian unggul yang sudah diuji oleh Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu). Misalnya, durian Simimang dari Kecamatan Madukara dan durian Sambeng dari Kecamatan Sigaluh.

Ada pula durian lokal yang cukup legendaris di Banjarnegara, yaitu durian Kamun di Desa Bondolhardjo Kecamatan Punggelan. Durian-durian itu telah teruji kualisnya.

"Harganya sedikit lebih tinggi dari buah durian lokal lain, kisaran ratusan ribu," dia menambahkan.

Bahkan ketika bisnis durian tengah booming seperti saat ini, warga Singamerta tetap menghargai durian dengan harga bersahabat. Yanto yakin, harga akan beranjak naik jika kualitas durian memang bagus.

"Kami tetap mengutamakan kepuasan pembeli, rasa tidak mengecewakan dan harganya pun sesuai dengan kualitas durian, sehingga pembeli juga puas," dia menuturkan.

Barangkali, inilah rahasia kenapa di sepanjang Jalan Banjarnegara-Wonosobo, kios durian bertahan hingga puluhan tahun. Termasuk Yanto yang nyaris seperempat abad berjualan si raja buah ini.

Pedagang, atau warga setempat menghargai durian dengan wajar. Tak terlalu tinggi, namun tetap menguntungkan pedagang dan petani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.