Sukses

Kominfo : Orang Muda Harus Bijak Bermedia Sosial

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengajak orang muda untuk lebih bijak bermedia sosial di era milenial ini sehingga tidak merugikan orang lain.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengajak orang muda untuk lebih bijak bermedia sosial di era milenial ini sehingga tidak merugikan orang lain.

“Ketika kita menerima informasi, lebih baik saring sebelum sharing. Jangan sampai jari-jemari kita lebih lincah daripada otak kita. Kita harus menjadi generasi yang positive thinking atau Genposting,” ungkap Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Selamatta Sembiring saat memberikan materi seminar pada kegiatan Literasi Media di Aula Magna Wisma Unio Keuskupan Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (11/5/2018).

Menurutnya orang muda harus benar-benar menahan diri untuk tidak menyebarkan pesan atau informasi tanpa mengetahui kebenarannya. Apalagi di era milenial ini semua pesan sangat mudah dan liar berdar di media sosial. Ia berharap orang muda menjadi penangkal hoaks di media sosial.

“Hoaks itu misteri, tidak pernah ada sumbernya. Pikir dulu sesuatu itu baik-baik, sebelum menyebarkan pesan, ini menjadi tanggung jawab bersama kita untuk lebih bijak bermedia sosial,”ucapnya.

Didukung Kominfo

Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangkaian Pekan Komunikasi Sosial Nasional Konferensi Waligereja Indonesia PKSN-KWI) yang dimulai sejak Senin 7 Mei ini, diikuti sekitar 160 peserta yang terdiri dari Orang Muda Katolik, pemuda lintas Agama, dan mahasiswa dari berbagai universitas di Kalimantan Tengah.

Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial – Konferensi Waligereja Indonesia (Komsos – KWI), RD Kamilus Pantus mengaku senang dengan antusiasme peserta dan keterlibatan pemerintah dalam PKSN ini.

"Kami bangga untuk kegiatan kali ini kami didukung Kementerian Kominfo. Atas nama uskup-uskup KWI kami menyampaikan terima kasih kepada menteri Kominfo dan perwakilan Kementerian Agama yang besok akan hadir memberikan seminar nasional," ucap Pastor Kamilus.

Ia berharap kegiatan ini mampu memantik semangat orang muda mampu berperan aktif melawan informasi hoax dan lebih bijak bermedia sosial.

"Apa yang menjadi kekhawatiran kami ini terhadap media sosial mendapat dukungan pemerintah. Mari kita siapkan orang muda agar menjadi bijak dalam bermedia," ujar Pastor Kamilus.

Selain mendengarkan materi, para peserta juga diajak membuat vlog yang dipandu Vloger sekaligus Dosen Komunikasi dari Universitas Paramdina Jakarta Rulli Nasrullah.

Diharapkan dengan belajar membuat vlog, anak-anak muda dapat memenuhi media sosial dengan konten-konten positif dan menghadang hoaks yang beredar di dalamnya.  Karena itu, Arul, begitu pria ini disapa menugaskan para peserta yang dibagi dalam kelompok membuat vlog dengan topik ‘sopan berkomunikasi’. Para peserta tampak menikmati proses pembuatan vlog. (Cornel Dimas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini