Sukses

Tiga Hari Berlalu, Titik Api Masih Terlihat di Hotel Novita Jambi

Penyebab kebakaran yang menimpa Hotel Novita Jambi hingga saat ini masih misterius.

Liputan6.com, Jambi - Kebakaran hebat baru saja melanda salah satu hotel bintang empat di Kota Jambi, yakni Hotel Novita Jambi pada Senin, 9 April 2018. Hingga tiga hari setelahnya, penyebab kebakaran belum bisa diketahui alias masih misteri.

Kapolda Jambi, Brigjen Muchlis AS mengatakan, penyebab kebakaran tersebut tidak bisa melalui dugaan semata, melainkan harus melalui proses penyelidikan dan pemeriksaan tim laboratorium forensik (Labfor).

"Tim Labfor masih bekerja dan sudah di Jambi sejak Senin malam lalu," ujar Muchlis di Jambi, Rabu, 12 April 2018.

Menurut dia, hingga Selasa malam, 10 April 2018, tim Labfor belum bisa masuk ke dalam Hotel Novita. Masih ditemukan sejumlah titik api di dalam hotel sehingga Tim Labfor baru bekerja bila sudah ada lampu hijau dari pemadam kebakaran.

Muchlis juga menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran hotel tersebut. Seluruh tamu hotel yang diperkirakan berjumlah lebih dari 300 orang itu sudah didata. Namun, kepolisian belum bisa memastikan apakah barang-barang milik tamu hotel selamat atau ikut hangus terbakar.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah mobil pemadam kebakaran serta kendaraan water canon milik Polda Jambi masih disiagakan di depan Hotel Novita. Bangunan hotel juga sudah dipasang garis polisi. Jajaran Polresta Jambi juga masih menutup jalan yang berada di depan hotel yang terletak di kawasan Pasar Kota Jambi itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mal Juga Ikut Terbakar

Hotel Novita terbakar sejak Senin pagi, 9 April 2018, sekitar pukul 05.30 WIB. Namun hingga Senin sore, api yang membakar hotel 11 lantai itu tak kunjung bisa dipadamkan.

Belasan mobil pemadam kebakaran dibantu kendaraan water canon Polda Jambi kesulitan memadamkan api yang membakar hampir seluruh bangunan hotel.

Bahkan, lantai lima hotel yang pernah diinapi Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini terlihat ambruk dan hancur. Meski tak ada korban jiwa, belasan tamu hotel harus dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gangguan pernafasan akibat kekurangan oksigen.

Dari pantauan di lapangan, kebakaran tersebut juga melalap sejumlah bangunan lain di sekitar hotel. Salah satunya adalah gerai perbelanjaan Matahari Department Store yang letaknya bersebelahan atau di belakang Novita Hotel.

Hampir seluruh isi gerai perbelanjaan itu hangus terbakar. Sebab, antara hotel dan gerai tersebut masih dalam satu gedung. Hingga sehari setelahnya, hawa panas masih terasa di sisi luar hotel.

 

3 dari 3 halaman

Hotel Termegah hingga Hiasan Natal Bermasalah

Hotel Novita termasuk salah satu hotel tua di Kota Jambi. Hotel bintang 4 itu awalnya bernama Novotel dan resmi berdiri pada 29 September 1996. Saat itu, hotel yang berdiri di tanah seluas 70 x 100 meter persegi itu pernah menjadi bangunan termegah sekaligus terbesar di Jambi.

Makanya, setiap pejabat tinggi negara yang berkunjung ke Jambi bisa dipastikan menginap di hotel tersebut. Salah satunya adalah saat Presiden SBY masih menjabat.

Hingga kemudian, hotel 11 lantai itu berganti nama menjadi Novita Hotel pada 2010 lalu.

Selain sebagai tempat menginap para pejabat tinggi negara, Novita Hotel juga sempat heboh akan insiden hiasan Natal bermasalah pada 23 Desember 2016 lalu.

Saat itu, salah seorang karyawan hotel tersebut kedapatan membuat miniatur Natal yang terdapat hiasan mirip tulisan lafaz Allah di bagian bawah.

Para pengunjung yang penasaran lantas memfoto hiasan tersebut hingga akhirnya viral di media sosial. Akibat insiden tersebut, Gubernur Zumi Zola sampai geram atas ulah pelaku.

Belakangan, pelaku pembuat hiasan Natal bermasalah itu adalah salah satu pegawai hotel berinisial RZ. Akibat insiden itu, banyak warga yang protes hingga berujung penyegelan Hotel Novita selama beberapa hari.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.