Sukses

Geger Isu Tsunami, Warga Jembrana Bali Bersiap Mengungsi

Entah dari mana isu itu berasal, yang pasti hampir seluruh warga desa mendengarnya.

Liputan6.com, Denpasar - Beberapa hari terakhir, warga Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang tinggal di pesisir Kabupaten Jembrana, Bali digegerkan oleh isu akan datangnya tsunami. Entah dari mana isu itu berasal, yang pasti hampir seluruh warga desa mendengarnya.

Kabar itu tersebar cepat dari mulut ke mulut. Alhasil, warga panik. Mereka bersiap mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.

Seorang warga desa bernama Milda menuturkan, dari informasi yang didengarnya tsunami akan tiba pada Rabu 30 September 2015. "Isunya berembus dari mulut ke mulut tidak tahu dari mana datangnya. Tapi yang pasti, seluruh warga mendengarnya," kata Milda di Denpasar, Senin (28/9/2015).

Bahkan menurut Milda, beberapa tetangganya sudah ada yang mengungsi ke luar kota. Tak sedikit pula yang mengungsi ke rumah sanak keluarga di Pulau Jawa.

"Mereka baru akan kembali setelah tanggal 30 September," imbuh dia.

Hal senada diungkapkan warga desa lainnnya. Rahman mengaku mendengar informasi seputar akan datangnya tsunami dari tetangga. Bahkan, tetangganya itu menjabarkan tsunami diramalkan menghantam desanya berdasar hitungan primbon.

"Kata tetangga tsunami berdasarkan perhitungan primbon," kata Rahman.

Kepanikan bertambah manakala pemerintah memasang jalur rambu petunjuk evakuasi jika tsunami melanda. Hal itu, memperkuat dugaan warga akan kebenaran prediksi primbon jika tsunami terjadi pada Rabu besok.

Tak hanya di Bali, isu Jembrana akan dilahap tsunami sudah tersebar hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur. Seorang warga lainnya bernama Adi mengaku sempat ditelepon seseorang yang berasal dari Banyuwangi.

"Saya sempat ditelepon seseorang dari Banyuwangi yang menanyakan kebenaran isu itu karena ada keluarganya di desa ini. Saya sendiri tidak percaya dengan ramalan primbon itu," kata warga lainnya, Adi.

Kepala Dusun Kelapa Balian Ali Rahman menuturkan, pemasangan rambu evakuasi tsunami oleh pemerintah memang sengaja dilakukan. Namun itu tak ada kaitan dengan isu tsunami yang akan menerpa dusunnya.

"Tidak ada kaitannya dengan isu tsunami itu," ujar Ali.

Menurut dia, gempar isu tsunami akibat warga tak paham akan datangnya bahaya tersebut. (Ali/Dan)