Sukses

Mahfud Md: Hindari Covid-19 Lebih Penting Ketimbang Salat Berjamaah yang Sifatnya Sunah

Menurut Mahfud, bila merasa ibadah Ramadan kali ini kurang sempurna dengan tidak berjamaah bertemu sesama muslim, menurutnya hal itu hanya ada pada substansi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md meminta kepada masyarakat, khususnya umat Islam untuk tidak salat berjamaah sementara waktu untuk memutus penyebaran mata rantai Corona Covid-19.

"Menjauhi penyakit berbahaya adalah upaya kita tidak dekat dengan yang haram. Kalau salat berjamaah sifatnya sunah, maka lebih baik tidak melakukan hal yang haram ketimbang melakukan sesuatu yang bersifat sunah," kata Mahfud saat jumpa pers di Graha BNPB Jakarta melalui video call, Sabtu (25/4/2020).

Mahfud mengamini jika di beberapa wilayah Indonesia masih ada yang menyelenggarakan salat-salat berjamaah di masjid, baik itu salat wajib berjamaah, maupun salat tarawih berjamaah.

Menurutnya tindakan tersebut tidak bisa disanksi dengan aturan hukum mengikat seperti pidana. Karenanya, negara telah membuat aturan dan siap menegakkan dengan cara yang humanis.

"Kita minta bantu tokoh agama setempat, tokoh masyarakat, RT/RW memberi tahu bahwa untuk sementara jangan dulu berjamaah karena adanya virus yang berbahaya ini berpotensi menyebar jika berkerumun," jelas Mahfud Md. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Silturahmi Virtual

Mahfud berharap, masyarakat Indonesia dapat mengerti dan paham, serta patuh. Bila merasa ibadah Ramadan kali ini kurang sempurna dengan tidak berjamaah bertemu sesama muslim, menurutnya hal itu hanya ada pada substansi tanpa mengurangi pahala ibadah wajib karena situasi pandemi.

"Itu soal substansi, merasa tidak bulat itu keniscayaan. Substansinya kita akan bisa tetap bersilaturahmi, bisa tetap bisa pakai virtual grup WA, dikirim online untuk bersedekah tidak harus bukber dan sahur keliling. Kita maklumi dulu dan terima itu sebagai fakta dan taati," ucap Mahfud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.