Sukses

Ini Alasan Ramadan Disebut Bulan Suci, Amalan yang Dinilai Langsung oleh Allah SWT

Ini alasan Ramadan disebut sebagau bulan suci.

Liputan6.com, Jakarta Setiap umat Muslim sangat senang ketika bulan Ramadan datang. Maka tak heran, banyak umat Muslim yang menyambut bulan suci ini dengan suka cita. Ya, di bulan Ramadan sangat mudah untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT. Oleh karena itu, umat Muslim berlomba-lomba menjalankan ibadah mulai dari berpuasa, shalat tarawih, sedekah, dan lain sebagainya. 

Nah, kalau kamu sering mendengat Ramadan disebut dengan bulan suci, itu bukan tanpa alasan. Ternyata, alasan Ramadan disebut bulan suci karena, diriwayatkan hadis Bukhari:

“Setiap amalan anak adam itu untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan akulah yang membalasnya.”

Melalui hadist ini dapat melihat bahwa puasa merupakan amalan manusia yang dijamin langsung oleh Allah SWT. Ibadah ini tidak hanya untuk kepentingan manusia, namun juga Allah SWT. Puasa yang dijalankan seorang Muslim saat Ramadan juga dinilai langsung oleh Allah SWT.

Sehingga dapat ditangkap makna Allah-lah yang telah menyucikan Ramadan. Salah satu sebabnya, ada hamba-hambaNya yang menunjukkan ketakwaan dengan menjalankan puasa, seperti tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 183.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nama Sebutan Lain untuk Bulan Ramadan

Selain disebut sebagai bulan suci, ternyata ada nama-nama lain dari bulan Ramadan. Sebagaimana yang telah disarikan dari kitab Ittihaf al-Anam bi Ahkam ash-Shiyam karya Dr. Zainuddin bin Muhammad bin Husain bin al-‘Aydarus al-Ba’alawy.

Berikut ini Liputan6.com, Senin (13/5/2019) telah merangkum dari kanal NU Online terkait nama-nama lain dari bulan Ramadan.

Bulan Alquran

Bulan Ramadan juga dinamakan dengan bulan alquran, sebagaimana yang telah diketahui bahwa di bulan inilah Alquran diturunkan. Dalam Alquran surat Al-Baqoroh ayat 185 Allah berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”.

Malaikat Jibril AS juga mengajarkan Alquran pada Nabi Muhammad pada bulan ini, sebagaimana riwayat dari Ibnu ‘Abbas RA.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Rasulullah adalah orang yang paling murah hati, lebih-lebih ketika bertemu Jibril di bulan Ramadhan. Beliau bertemu Jibril pada pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur'an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi hembusan angin." (HR. Bukhari)

Selain keistimewaan bulan Ramadhan dari dua dalil di atas, para ulama pun menghatamkan Alquran di bulan ini lebih banyak dari bulan-bulan lainnya.

3 dari 4 halaman

Nama Sebutan Lain untuk Bulan Ramadan

Bulan Puasa

Bulan Ramadan juga bisa disebut dengan bulan puasa. Ibadah inilah yang paling istimewa dalam bulan Ramadan. Sehingga penyebutan bulan Ramadan dengan bulan puasa sudah mendarah daging. Ditambah lagi dengan keutamaan melaksanakan puasa pada bulan Ramadan, sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah RA:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang mendirikan Ramadan karena iman dan mengharap ganjaran, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari).

Bulan Shalat Malam

Sebagaimana telah disinggung bahwa Ramadan merupakan bulan yang dimana pahala akan dilipatgandakan. Oleh sebab itu, banyak kaum Muslimin yang turut meramaikan malam-malamnya dengan beribadah, salah satunya adalah shalat tarawih.

Disebut dengan Syahrul Qiyam karena ada hadits yang berisi keutamaan qiyam di bulan ini.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يرغب في قيام رمضان من غير أن يأمرهم بعزيمة ثم قال من قام رمضان إيمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه. متفق عليه

Dari Abu Hurairah RA berkata: “Bahwasanya Rasulullah senantiasa menghimbau dalam shalat di malam Ramadan, imbauan yang tidak bersifat mewajibkan. Kemudian beliau bersabda: “Barangsiapa yang bangun mendirikan Ramadan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim).

4 dari 4 halaman

Nama Sebutan Lain untuk Bulan Ramadan

Bulan Doa

Bulan Ramadan juga identik dengan bulan doa, bahkan salah satu waktu mustajabnya doa saat menjelang buka puasa. Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu alaihi wasallam, dari riwayat ‘Ubadah RA:

أتاكم رمضان شهر بركة ، فيه خير يغشيكم الله فيه، فتنزل الرحمة ، وتحط الخطايا، ويستجاب فيه الدعاء، فينظر الله إلى تنافسكم ، ويباهي بكم ملائكته، فأروا الله من أنفسكم خيرا، فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله عز وجل

Telah datang pada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan, di dalamnya ada kebaikan yang meliputi kalian, maka turunlah rahmat, berguguran segala kesalahan dan dosa, di dalamnya doa dikabulkan, maka Allah melihat semangat kalian, dan para malaikat sangat dengan kalian, maka perlihatkan di hadapan Allah yang terbaik dari jiwa-jiwa kalian, karena sesungguhnya celaka bagi siapa yang diharamkan di dalamnya rahmat Allah SWT.

Bulan Rahmat

Allah SWT banyak memberi rahmat dalam bulan ini, dimana umat Muslim bisa merasakannya sendiri bagaimana melimpahnya kasih sayang Ia kepada makhluknya, berupa pengampunan dosa hamba-hambanya.

Abu Hurairah RA meriwayatkan hadits dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ‎

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Pada malam pertama bulan Ramadan setan-setan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang tertutup, serta penyeru menyeru, “Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan berhentilah, Allah SWT memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadan.” (HR At-Tirmidzi).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini