Sukses

Timses: Jokowi Beri Bukti Konkret, Paslon 02 Sibuk Beretorika

Menurutnya, Jokowi-Ma’ruf Amin tampil lebih konkret, tenang, dan saling melengkapi dalam argumentasi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, tidak sulit untuk menilai siapa yang lebih unggul dalam debat perdana capres-cawapres pada Kamis malam. Menurutnya, Jokowi-Ma’ruf Amin tampil lebih konkret, tenang, dan saling melengkapi dalam argumentasi.

Sementara, ia menilai kubu Prabowo-Sandiaga hanya mengandalkan retorika, tampak panik, dan gelagapan saat menanggapi sejumlah pertanyaan kritis dari kubu lawan.

"Dari empat tema debat yang diusung KPU, yaitu hukum, penegakan HAM, korupsi, dan terorisme, saya memastikan Jokowi-Ma'ruf menang K.O dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," ujar Karding melalui pernyataan tertulis, Jumat (18/1/2019).

Dia menyebutkan, terkait isu tentang penyetaraan hak bagi kelompok difabel misalnya, Jokowi secara konkret menyatakan pemerintah sudah dan akan terus berupaya mewujudkannya.

Contohnya adalah pemberian bonus yang sama besarnya bagi para atlet berprestasi Asian Paragames dengan atlet Asian Games tahun lalu.

"Saat Jokowi menjelaskan langkah-langkah konkretnya, kubu Prabowo-Sandiaga justru memberi jawaban yang terasa di luar konteks. Kedua capres-cawapres ini menjadikan isu ekonomi sebagai solusi mengatasi masalah diskriminasi bagi kaum difabel dan bahkan sebagai solusi mengatasi terorisme," jelas Karding.

Padahal, terkait isu terorisme, riset paling mutakhir menunjukkan fakta bahwa hal tersebut bukan perkara kesejahteraan. Sejumlah pelakunya bahkan berasal dari keluarga kelas menengah.

"Ibarat pepatah retorika Prabowo Sandi itu: Jaka Sembung Naik Ojek, gak nyambung Jek,” lanjut Karding.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Lebih Unggul

Karding menegaskan, Paslon 01 juga terasa jauh lebih unggul mengenai topik tentang korupsi. Ia mengatakan, Jokowi melihat korupsi sebagai persoalan mentalitas, karena itu penyelesainnya harus dilakukan dengan sistematis.

"Sementara Prabowo justru ingin menaikkan gaji para pejabat sebagai solusi megatasi korupsi. Ia menihilkan kenyataan bahwa banyak pejabat yang terjerat korupsi adalah mereka yang punya harta kekayaan fantastis," tutur Karding.

Selain itu, Jokowi juga memberi contoh bagaimana ia membangun kultur anti-KKN di lingkungan keluarganya.

Karding menegaskan, hal ini terbukti dari anak Jokowi yang tidak lolos tes CPNS dan tidak ada yang bermain dalam proyek negara.

"Yang jelas, Prabowo sebagai ketua umum partai turut berperan dalam menandatangani lolosnya mantan napi korupsi sebagai caleg-caleg partainya," tandas Karding.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.