Sukses

Fakta Pernyataan Prabowo soal Pemindahan Kedubes Australia ke Yerusalem

Prabowo diklaim menyatakan dukungannya terkait pemindahan kantor Kedutaan Australia ke Yerusalem. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan massa yang menamakan dirinya Persatuan Liga Muslim Indonesia (PLMIP) mendemo Prabowo Subianto. Mereka menuding calon presiden nomor urut 02 ini setuju soal wacana pemindahan kantor Kedutaan Australia di Tel Aviv ke Yerusalem.

"Kami mengutuk keras pernyataan Prabowo, calon presiden yang mendukung pemindahan ini," kata kordinator aksi, Nanang Qosim, di Kantor Kedutaan Australia di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Kelompok massa ini merasa Prabowo telah menyakiti hati umat Islam. Hal ini karena Danjen Kopassus tersebut diklaim menyatakan dukungannya terkait pemindahan kantor kedutaan tersebut.

"Prabowo telah menyakiti umat Islam Indonesia. Dia nyata mendukung Kedubes Australia pindah ke Yerusalem. Ini penistaan ini pengkhianatan terhadap umat Islam," ucap Nanang.

Dalam orasinya, massa menolak rencana pemindahan Kantor Kedutaan Australia di Tel Aviv, Israel ke Yerusalem.

"Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina tak terbantahkan, kemerdekaan Palestina adalah harga mati, kami tolak keras rencana pemindahan itu," pekik Nanang.

Menurut Nanang, kelompoknya dengan tegas menuntut Australia tidak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.

"Jadi jika masih berkeras memindahkan, kami desak untuk tutup kantor Kedutaan Australia di Jakarta, usir duta besarnya," ujar Nanang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Faktanya

Tudingan tersebut bermula saat Prabowo menghadiri Indonesia Economic Forum (IEF), Rabu (21/11/2018), di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat. Saat sesi tanya jawab, seorang jurnalis ABC menanyakan dua hal kepada Prabowo.

Liputan6.com kembali membuka rekaman tersebut dengan seksama. Berikut kutipan sesi tanya jawab Prabowo dan jurnalis ABC.

"Given your military background, what do you think about the idea of Australia supported by the US to build naval base in PNG? Should Indonesia be concern? (Dari latar belakang militer bapak, bagaimana pendapatnya terkait ide Australia didukung Amerika terkait membangun pangkalan militer angkatan laut di Papua Nugini? Haruskah Indonesia konsen terhadap hal terkait?" tanya jurnalis ABC.

"My second question, what do you think about Australia plan to move embassy from Tel Aviv to Jerussalem? (Pertanyaan kedua, apa pendapat bapak tentang pemindahan kedutaan Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem?)" ujar jurnalis tersebut melanjutkan pertanyaannya.

Prabowo lantas menjawab satu per satu pertanyaan tersebut.

"Is there a plan to build naval base in PNG? You know PNG is very close with Australia for traditionally, i think is matter Australia, PNG, and US. I dont think is matter and concern for us, (Ada rencana membangun pangkalan militer laut Australi di Papua Nugini? Kita tahu Papua Nugini sangat dekat dengan Australia secara tradisional, saya pikir itu urusan mereka, Australia, Papua Nugini, dan Amerika, saya pikir itu bukan urusan dan konsen kita ya)," jawab Prabowo.

"And their decision i have not read, that they want to move their embassy, to Jerussalem, of course we as being support of Palestinian people, we of course have our own opinions but Australia as independen and sovereign country and we must respect their sovereingty. (Terkait pemindahan kedutaan, saya belum membaca soal keputusan itu. Kita sebagai pendukung Palestina, kita tentu punya pendapat sendiri, tapi Australia juga merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus menghormati mereka)," jelas Prabowo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini