Sukses

Timses Jokowi Yakin Menangi Pilpres di Sumbar, Ini Alasannya

Kekuatan kepala daerah juga dipercaya bakal mengubah peta suara di Sumatera Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengakui Sumatera Barat merupakan lumbung suara yang penting. Pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi-JK kalah telak dari Prabowo-Hatta dengan perolehan suara 23,08 persen melawan 76,92 persen.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto yakin kisah tersebut tak akan terulang di Pilpres 2019. Sebab, isu sentimen agama tak mempan karena Ketua MUI Ma'ruf Amin menjadi cawapres.

"Karena tidak ada lagi persoalan yang terkait agama," kata Hasto di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018).

Kekuatan kepala daerah juga dipercaya bakal mengubah peta suara di Sumatera Barat. 10 kepala daerah di tanah Minang mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi karena pemerintah memberikan perhatian pembangunan seperti di provinsi lainnya.

"Inilah yang membuat optimisme bahwa di Sumatera Barat akan terjadi perubahan peta Pilpres ke depan untuk Jokowi-Ma'ruf," kata Sekjen PDI Perjuangan itu.

Maka dari itu, TKN Jokowi-Ma'ruf berani menargetkan perolehan suara nasional 70 persen. Sebab, pemetaan suara telah berubah dari empat tahun lalu.

"Makanya dari bawah kami berani menargetkan (total suara se-Indonesia) 70 persen," tegas Hasto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi Serangan Hoaks

Hasto juga mengatakan pihaknya tengah menyiapkan 'anti-virus' untuk mengantisipasi serangan hoaks yang diduga bakal banyak menyerang pasangan calon presiden nomor urut 01. Hal itu juga tercantum dalam rekomendasi internal Rapat Kerja Nasional TKN di Surabaya, Jawa Timur.

"Kalo hoaks sebagai sebuah virus peradaban kita, kami punya anti virusnya untuk mencegah itu dan itulah yang dibangun rekomendasi internal bagaimana menghadapi virus-virus, anti-virus untuk sesuatu hal sangat merusak keadaban publik kita," ujar Hasto.

Namun, dia tak mau mengungkap apa anti-virus yang dimaksud karena rekomendasi internal bersifat strategis. Dia mengatakan ada 44 butir rekomendasi internal.

"Ada di rekomendasi internal itu kan ada lebih dari sekitar 44," imbuhnya.

Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan tak akan bermain di ranah hoaks seperti lawannya. Hasto menegaskan bagi anggota tim kampanye yang pakai politik kebohongan tak segan bakal disanksi.

"Kami justru membangun komitmen tidak ikut-ikutan membangun hoaks. Karena itulah kami akan memberikan sanksi bagi mereka yang melakukan upaya tersebut," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.