Sukses

Khofifah: Waspada Klaster Keluarga, Pilkada dan Perkantoran

Klaster Pilkada menurut Khofifah perlu diwaspadai karena proses pelaksanaan tahapan Pilkada memiliki potensi untuk mengumpulkan massa dalam jumlah besar.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut ada beberapa klaster yang perlu menjadi perhatian masing-masing kepala daerah yaitu klaster keluarga, klaster perkantoran, dan klaster Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

"Presiden berpesan, awas klaster keluarga, awas klaster pilkada, dan awas klaster perkantoran," kata Khofifah, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan COVID-19 di Jawa Timur, di Kota Batu, Jumat, 11 September 2020. 

Terkait dengan klaster keluarga, pelaksanaan isolasi mandiri di rumah, harus memperhatikan kondisi rumah pasien tersebut. Seperti ventilasi yang baik, kamar yang memisahkan antara pasien positif COVID-19 dengan keluarga yang sehat, termasuk ketersediaan kamar mandi.

"Jika di rumah itu dipastikan mereka tidak berada dalam kamar tersendiri, tidak dengan ventilasi baik, suplai gizi yang tidak baik, mari ke tempat dimana pemerintah kabupaten kota menyiapkan tempat observasi, atau rumah sakit untuk diisolasi," jelasnya dilansir Antara

Klaster lain yang perlu diwaspadai menurut Khofifah adalah proses pelaksanaan tahapan Pilkada yang memiliki potensi untuk mengumpulkan massa dalam jumlah besar. 

Dia pun mengingatkan para pasangan calon, pendukung, termasuk partai pendukung untuk bergerak bersama dalam upaya mengurangi risiko penyebaran virus Corona.

"Ada paslon, pendukung, partai pendukung, menjadi satu kesatuan gerak untuk mendukung tekad mengurangi, dan menghentikan penyebaran COVID-19," kata Khofifah.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

WFH

Sementara, untuk klaster perkantoran, Pemprov Jawa Timur mengimbau kepada mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid, bisa diperbolehkan untuk bekerja dari rumah (WFH).

Sebagai catatan, di wilayah Jawa Timur, mayoritas pasien yang terpapar virus corona memiliki penyakit bawaan. Beberapa penyakit bawaan tersebut di antaranya adalah diabetes melitus, hipertensi, jantung, ginjal, dan penyakit paru-paru.

"Saya rasa, kita semua akan menjaga komitmen kuat untuk memberikan perlindungan, keselamatan, bagi nyawa dan jiwa seluruh warga Jawa Timur," kata Khofifah.

Di Jawa Timur, lanjut Khofifah, ada beberapa klaster yang sudah diidentifikasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Setidaknya ada 141 klaster, dengan 2.004 kasus konfirmasi positif virus corona.

Beberapa klaster tersebut di antaranya adalah klaster pasar, pelelangan ikan, pondok pesantren, rumah sakit, seminar, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan perkantoran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.