Sukses

Bertemu Sutarmidji, Warga Entikong Curhat Menderitanya Tinggal di Perbatasan

Tokoh masyarakat Entikong, H Sapriyum (66) menilai banyak kesulitan dirasakan masyarakat di perbatasan yang hingga saat ini tidak juga teratasi oleh pemerintah

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Kalimantan Barat masih mengeluhkan ketertinggalan pembangunan. Khususnya di wilayah perbatasan. Hal ini disebabkan ketertinggalan peningkatan ekonomi yang menyebabkan kesulitan hidup di wilayah sekitar.

Persoalan ini terungkap dalam silaturahmi antara calon gubernur Kalimantan Barat Nomor Urut 3, Sutarmidji dan masyarakat Kecamatan Entikong, Sanggau, Rabu, 16 Mei 2018. 

Menanggapi hal itu, calon gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji berjanji akan mempercepat pemerataan pembangunan wilayah perbatasan di Kalbar. Satu di antaranya adalah Entikong.

"Saya jamin akan saya percepat pemerataan pembangunan wilayah perbatasan di Kalbar. Termasuk juga Entikong, agar masyarakat perbatasan merasakan hadirnya peran pemerintah dan yang tak kalah penting kesejahteraan masyarakat perbatasan akan kita tingkatkan," kata Sutarmidji dikutip dari Antara, Kamis (17/5).

Sementara itu, tokoh masyarakat Entikong, H Sapriyum (66) menilai banyak kesulitan dirasakan masyarakat di perbatasan yang hingga saat ini tidak juga teratasi oleh pemerintah. Beberapa di antaranya yakni pelayanan kesehatan, sarana prasana pendidikan, lapangan pekerjaan.

Yusmarida (37) menuturkan, terdapat banyak infrastruktur jalan yang belum memadai di wilayah perdesaan Entikong. Sehingga juga menyulitkan perekonomian masyarakat setempat.

"Infrastruktur jalan di wilayah perdesaan Entikong ini masih banyak yang rusak. Masyarakat pun pada kesulitan. Dampaknya aktifitas usaha masyarakat terhambat dan penghasilan tak tercukupi," jelas pedagang ini.

Permasalahan lainnya yang terungkap dari wilayah perbatasan adalah banyaknya TKI yang dideportasi dan banyaknya barang-barang Malaysia yang tidak izin edar di luar wilayah perbatasan.

Reporter: Mardani

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini