Sukses

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Buku hitam tersebut kerap dibawa Ferdy Sambo ke dalam persidangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Buku hitam tersebut kerap dibawa Ferdy Sambo ke dalam persidangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Menurut kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis beberapa waktu lalu, buku hitam tersebut merupakan catatan harian kliennya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Menurut kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis beberapa waktu lalu, buku hitam tersebut merupakan catatan harian kliennya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis mengatakan, buku hitam tersebut sudah dibawa kliennya sejak menjabat sebagai Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri atau berpangkat Komisaris Besar (Kombes). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis mengatakan, buku hitam tersebut sudah dibawa kliennya sejak menjabat sebagai Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri atau berpangkat Komisaris Besar (Kombes). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menduga buku hitam yang dipegang Ferdy Sambo berisi nama-nama anggota Polri yang menerima gratifikasi bisnis tambang di Kalimantan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menduga buku hitam yang dipegang Ferdy Sambo berisi nama-nama anggota Polri yang menerima gratifikasi bisnis tambang di Kalimantan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso berharap Ferdy Sambo mau membongkar isi buku hitam tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso berharap Ferdy Sambo mau membongkar isi buku hitam tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Dalam sidang tersebut JPU menghadirkan 10 orang saksi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Dalam sidang tersebut JPU menghadirkan 10 orang saksi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Buku hitam tersebut kerap dibawa Ferdy Sambo ke dalam persidangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Menurut kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis beberapa waktu lalu, buku hitam tersebut merupakan catatan harian kliennya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis mengatakan, buku hitam tersebut sudah dibawa kliennya sejak menjabat sebagai Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri atau berpangkat Komisaris Besar (Kombes). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menduga buku hitam yang dipegang Ferdy Sambo berisi nama-nama anggota Polri yang menerima gratifikasi bisnis tambang di Kalimantan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso berharap Ferdy Sambo mau membongkar isi buku hitam tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Dalam sidang tersebut JPU menghadirkan 10 orang saksi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ferdy Sambo dan Buku Hitamnya di Persidangan Pembunuhan Brigadir J

Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo membawa buku hitam saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Editor:
Arnaz Sofian
Photographer:
Faizal Fanani

Foto Terkini

Kenakan kebaya model backless dan dengan belahan di bagian pahanya, penampilan Gabriella Ekaputri dikomentari netizen. Gaby kenakan kebaya warna cokelat yang memadukan brokat untuk atasannya dan batik untuk roknya. Meski banyak yang mengomentari kebayanya, namun tak sedikit netizen yang justru fokus pada pencapaian bintang web series Antare ini. (Liputan6.com/IG/@gabriellaekaputri)4
Hot
Detail Kebaya dan Makeup Wisuda Gabriella Ekaputri, Jadi Sorotan
Gabriella Ekaputri resmi wisuda dari kampus Universitas Pelita Harapan (UPH) pada Kamis (16/4/2024). Tempuh pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi dan berhasil selesaikan studi dalam waktu 3,5 tahun, Gabriella Ekaputri raih predikat cumlaude di tengah kesibukannya sebagai artis. Tampil dengan kebaya rancangan Fiona Yao, kebaya Gaby disorot netizen karena terlalu terbuka.
Kendati demikian, Awkarin, Zahra dan kedua orang tua tetap menghormati pilihan profesi masing-masing. (Liputan6.com/IG/@zahra.annsy)4
Hot
Potret Zahra Annisya Adik Awkarin Wisuda Dokter, Jadi Penerus Orang Tua
Kabar bahagia tengah dirasakan keluarga artis Awkarin. Sang adik, Zahra Annisya baru saja lulus kuliah profesi dokter. Hal ini membuat Zahra jadi penerus dokter di keluarga Awkarin. Seperti yang diketahui, Awkarin lebih memilih terkenal jadi artis dan selebgram ketimbang menekuni karier seperti kedua orang tuanya.
Petugas menunjukkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (20/12/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)6
Bisnis
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi
Harga emas Antam batangan yang dipantau dari laman Logam Mulia, Senin (20/5) pagi mencapai rekor tertinggi yaitu sebesar Rp1.350.000 per gram, sedangkan untuk emas pegadaian dijual seharga 1.333.000 per gram.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved