Sukses

Sejumlah Menteri hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, Jakarta, Senin (18/4). Simposium yang diselenggarakan oleh pemerintah dan Komnas HAM ini bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Sejumlah Menteri hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, Jakarta, Senin (18/4). Simposium yang diselenggarakan oleh pemerintah dan Komnas HAM ini bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan membuka acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan membuka acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan memberikan paparan hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan memberikan paparan hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif memberikan paparan dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif memberikan paparan dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Mantan Komandan Peleton 1 Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Letnan Jenderal Purnawirawan Sintong Panjaitan memberikan paparan dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Mantan Komandan Peleton 1 Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Letnan Jenderal Purnawirawan Sintong Panjaitan memberikan paparan dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Sejumlah pelaku sejarah hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
1/6

Sejumlah pelaku sejarah hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selengkapnya
Sejumlah Menteri hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, Jakarta, Senin (18/4). Simposium yang diselenggarakan oleh pemerintah dan Komnas HAM ini bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan membuka acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan memberikan paparan hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif memberikan paparan dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Mantan Komandan Peleton 1 Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Letnan Jenderal Purnawirawan Sintong Panjaitan memberikan paparan dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sejumlah pelaku sejarah hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, Senin (18/4). Simposium bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965

Sejumlah Menteri hadir dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, Jakarta, Senin (18/4). Simposium yang diselenggarakan oleh pemerintah dan Komnas HAM ini bertujuan merekonsuliasi kasus pelanggaran HAM dimasa lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Editor:
Johan Fatzry
Photographer:
Faizal Fanani

Foto Terkini

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari (keempat kiri) saat mengikuti sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dengan pihak pengadu Nus Wakerkwa di Gedung Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta, Jumat (26/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)8
News
Komisioner KPU RI Jalani Sidang Etik DKPP
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) menggelar sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dengan nomor perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024 di Ruang Sidang DKPP Jakarta. Pada sidang ini, Nus Wakerkwa (pengadu) mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy'ari berserta Komisioner KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap. Pihak teradu didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan Anggota KPU Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah periode 2023–2028.
Puteri Modiyanti sendiri beberapa kali terlihat tampil dengan kebaya. Ia juga kerap mengunggah momen saat memakai kebaya melalui akun Instagram. (Liputan6.com/IG/@putmod)4
Hot
Pesona Puteri Modiyanti dalam Balutan Kebaya, Anggun
Puteri Modiyanti dikenal luas publik sebagai runner-up IV dalam ajang Puteri Indonesia 2023. Tak hanya itu, Puteri juga terbilang aktif mengunggah kegiatannya di media sosial. Penampilan wanita 26 tahun ini saat memakai kebaya juga tak lepas dari sorotan.
Seorang pemilih menunjukkan jarinya yang bertinta setelah memberikan suaranya dalam pemungutan suara tahap kedua pada pemilihan umum India di Ghaziabad pada 26 April 2024. (Sajjad HUSSAIN/AFP)9
Global
Antusiasme Warga India Ikuti Fase Kedua Pemilu
Selama enam pekan, mulai dari 19 April hingga 4 Juni 2024 mendatang, India menggelar pemilu. Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Selatan, India menggelar proses pemilu terpanjang. Lebih kurang satu miliar pemilih berpartisipasi langsung dalam beberapa fase pemilu India.
Foto yang diambil pada 26 April 2024 ini menunjukkan bendera Palestina yang digantung di pintu masuk gedung Sciences Po Paris saat pendudukan oleh para siswa yang mendukung Palestina, di Paris. (Dimitar DILKOFF/AFP)7
Global
Unjuk Rasa Pro-Palestina, Mahasiswa Duduki Gedung Kampus Sciences Po Paris
Setelah marak unjuk rasa pro-Palestina di kampus-kampus yang ada di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir, puluhan mahasiswa Sciences Po Paris menggelar aksi serupa di kampus mereka. Mereka menduduki gedung baru di Sciences Po Paris. Aksi terjadi usai kepolisian setempat membubarkan puluhan mahasiswa pro-Palestina yang berunjuk rasa di Ibu Kota Paris.
Puluhan siswa menyimak instruksi dari personel Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (26/4/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)8
News
Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, BNPB Gelar Simulasi dan Mitigasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama sejumlah elemen dan relawan menggelar simulasi evakuasi mandiri bencana gempa di Kawasan Kota Tua, Jakarta. Simulasi ini untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada setiap tanggal 26 April. Melalui peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana, BNPB mengajak masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam mitigasi bencana.
Para siswa sekolah menengah pertama saat mengikuti pelatihan bencana gempa bumi dan tsunami di Lhoknga, provinsi Aceh pada 26 April 2024. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)6
News
Antusiasme Siswa SMP saat Latihan Kesigapan dan Kesiapan Bencana di Aceh
Latihan ini sebagai bagian dari program pendidikan bencana. seperti gempa bumi, tsunami. Para siswa dilatih untuk sigap dan siap serta bersikap tenang ketika terjadi bencana. Para siswa juga mendapat pelatihan melakukan pertolongan pertama dan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) saat terjadi bencana.
Orang-orang beristirahat di bawah pohon di halaman Gerbang India di New Delhi pada tanggal 25 April 2024. (Sajjad HUSSAIN/AFP)7
Global
Gelombang Panas Terjang India
Sebuah penelitian ilmiah yang ekstensif menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering dan lebih intens. Departemen Meteorologi India mengatakan pada tanggal 25 April 2024 bahwa kondisi gelombang panas yang parah kemungkinan akan terus berlanjut. Gelombang panas kemungkinan akan terus berlanjut di setidaknya sembilan negara bagian timur dan selatan selama lima hari ke depan.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved