Sukses

Celetukan Nakal untuk Napi Wanita Kala Nyoblos di Rutan Medaeng

Para napi pria tak tahan menggoda saat 13 tahanan wanita melintasi lorong menuju area TPS di Rutan Medaeng.

Liputan6.com, Surabaya - Pemungutan suara Pilkada di Rutan Medaeng, Surabaya, Jawa Timur, dimulai pukul 08.00 WIB. Petugas menyediakan 2 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di ruang pembesuk. Di TPS 17 dan 18 ini ada 4 bilik dan 2 kotak suara.

Yang menarik adalah sepotong peristiwa ketika 13 tahanan wanita datang secara bergerombol menuju TPS. Baru sampai di lorong rutan menuju area TPS, suitan ala anak SMA bersaut-sautan dari ruang tahanan pria yang tengah berkumpul di lapangan dalam rutan.

"Coblos tengahnya, Mbak, ojo mbleset (jangan meleset)," kata salah seorang tahanan pria setengah baya berteriak, Rabu (8/12/2015).

Para tahanan wanita hanya merespons siulan dan celetukan nakal itu dengan tawa kecil.

Situasi ini menjadi hiburan tersendiri bagi para narapidana pria karena jarang-jarang mereka bertemu dan bersosialisasi dengan para tahanan wanita yang memang ditempatkan di sel terpisah.

Seorang tahanan, Mei (26) mengaku menggunakan hak suaranya setelah menerima pengumuman dari pihak rutan. "Pokoknya nyoblos, Mas," ucap tahanan kasus narkoba asal Sidoarjo itu.

Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Medaeng, Aris Sakuriadi mengatakan ke-13 tahanan wanita itu sebagian kecil dari 118 daftar pemilih tetap (DPT) yang tercatat di panitia pemungutan suara (PPS) pilkada tahun ini, dari total 1.888 tahanan Rutan Medaeng.

"Semuanya DPT untuk Pilkada Kabupaten Sidoarjo," kata Aris.

Saat disinggung mengenai hak suara tahanan atau napi asal daerah lain yang juga melaksanakan pilkada, Aris menjelaskan bahwa untuk Pilkada Surabaya tidak difasilitasi.

"Pengalaman pilkada tahun 2010, KPU Surabaya tidak memfasilitasi TPS alasannya karena Medaeng berada di wilayah Sidoarjo," jelas Aris.

Aris mengakui bahwa jumlah tahanan dan napi asal Surabaya yang menghuni Rutan Medaeng cukup banyak. Sekitar 65 persen dari jumlah total tahanan. Di luar itu, hampir bisa dipastikan ada juga tahanan berasal dari 17 kabupaten/kota di Jatim yang melaksanalan Pilkada.

"Karena tidak difasilitasi KPUD, tahanan atau napi asal luar Sidoarjo otomatis tidak bisa menggunakan hak suaranya di pilkada serentak kali ini," kata Aris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini