Sukses

Kawasaki Ninja ZX-25RR seri 40th Anniversary Tiba di Indonesia, Apa Spesialnya?

Dibanderol Rp 138 juta, Kawasaki Ninja ZX-25RR seri 40th Anniversary mengadopsi tiga warna khas, Lime Green, Pearl Crystal White dan Blue.

Liputan6.com, Jakarta - Tanpa perayaan, Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menghadirkan motor sport Kawasaki Ninja ZX-25RR seri 40th Anniversary secara terbatas. Dibanderol Rp 138 juta, motor ini mengadopsi tiga warna khas, Lime Green, Pearl Crystal White dan Blue. 

"Melihat banyaknya permintaan dari Kawasaki Lovers yang menginginkan seri 40 tahunan di Ninja ZX-25RR untuk hadir di Indonesia, akhirnya kami wujudkan keinginan mereka walaupun kuantitas yang diproduksi hanya limited stock. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada customer Kawasaki yang ikut meramaikan dunia otomotif khususnya sportbike," ucap Michael C. Tanadhi, Dept. Head Sales & Promotion PT KMI dalam siaran resminya, Kamis (8/8/2024).

Ia menjadi varian termurah dari Kawasaki Ninja seri 40th Anniversary. Sebelumnya ada Ninja ZX-10R, Ninja ZX-6R dan Ninja ZX-4RR. Ciri khas dari Ninja Anniversary series 40th yaitu mengadopsi retro livery.

Tema yang pernah terkenal di era 90-an dan biasanya digunakan pada motor tipe superbike. Lalu mulai melejit lagi setelah digunakan oleh Jonathan Rea tiga tahun lalu atau 2021 pada ajang balap motor tahunan di WSBK Mandalika.

Tampilan livery Ninja Anniversary series 40th menyesuaikan dengan pendahulunya yakni Kawasaki ZXR750. Memiliki tiga warna yang identik yakni Lime Green, Pearl Crystal White dan Blue. Logo “Kawasaki” besar di fairing samping dan lambang HUT ke-40 juga menjadi salah satu ciri khasnya.

Di tangki bensin terdapat logo 40th Ninja Anniversary. Wujudnya serupa dengan stiker kejuaraan dan mengingatkan balap tahun 1980-an.

Logo bertuliskan Kawasaki warna biru dan warna dasar putih yang terdapat di fairing samping diposisikan dengan ukuran dan keseimbangan ideal untuk setiap model.

Rangka dan swingarm di cat perak, mengingatkan pada bagian aluminium yang digunakan pada 1980 dan 1990-an. Khusus ZX-25RR maupun ZX-4RR, tabung front fork masih berwarna hitam.

Tidak seperti Ninja ZX-10R dan Ninja ZX-6R yang di cat warna emas. Meski begitu, semua serinya tetap memakai warna Lime Green di roda bagian depan dan belakang.

Secara spesifikasi ZX-25RR sama dengan versi ZX-25R. Hanya ada beberapa komponen yang menjadi pembeda. Peredam kejut Ninja ZX-25RR sudah pakai suspensi upside down buatan Showa dan memiliki pengaturan preload di sisi kanan.

Belakangnya sudah full adjustable, ada setingan preload, rebound dan kompresi yang bisa diatur sendiri sesuai selera.

Warna ulir per juga dibuat beda. Khusus ZX-25RR pakai hijau yang selaras dengan bodi. Tak lupa pula komponen frame slider sebagai proteksi yang sudah menjadi paket dalam pembelian.

Jantung mekanis mengandalkan enjin berkapasitas 249,8 cc dengan konfigurasi 4 silinder segaris, DOHC, 16 katup.

Mesin itu memiliki diameter bore x stroke 50,0 x 31,8 mm, serta rasio kompresi mesin 11,5:1. Jantung mekanisnya dikawinkan dengan transmisi 6 percepatan.

Tenaga maksimalnya mencapai 49,5 Hp pada 15.500 rpm dan torsi puncaknya 22,9 Nm pada putaran 14.500 rpm. Powernya itu disalurkan ke roda belakang menggunakan gir boks enam percepatan.

Menurut klaim pabrikan, kecepatan maksimal yang dapat diraih yaitu 187 kpj. Namun dengan adanya komponen ram air, tenaganya bisa meningkat hingga 1 PS. Sistem itu bekerja secara optimal saat kecepatan motor sudah mencapai 100 kpj.

Memiliki sederet fitur canggih. Lampunya sudah berteknologi LED, baik di bagian depan maupun belakang. Ada Kawasaki Traction Control (KTRC) yang memiliki tiga mode berkendara dan bisa disetel off.

Terdapat riding mode yang bisa dipilih, ada Sport, Road, Rain dan Rider mode yang bisa menyesuaikan selera pengendara.

Untuk Rider mode, power dan KTRC bisa diatur sesuai karakter masing-masing rider dan juga kondisi jalan yang dilalui. Seperti power bisa dipilih ingin pakai mode full atau low.

Mode low sendiri tenaga motor akan tereduksi sekitar 35 persen dari mode full. Kemudian KQS (Kawasaki Quick Shifter). Bukan hanya upshifts, tapi juga bisa downshifts, dan mulai berfungsi di atas 2.500 rpm.

 

2 dari 2 halaman

Kelengkapan Lainnya

Kemudian TFT meter dengan Circuit mode and Rideology The App, memungkinkan pengendara untuk terhubung ke sepeda motor secara nirkabel. New Ninja ZX-25R series menjadi motor sport full fairing 250 cc pertama di Indonesia yang mengusung fitur konektivitas.

Sejumlah fungsi instrumen dapat diakses. Informasi kendaraan (seperti odometer, pengukur bahan bakar, jadwal perawatan) dapat dilihat di smartphone melalui aplikasi bernama Rideology The App.

Bisa juga melihat catatan pengendaraan, termasuk rute GPS, posisi gigi, rpm, dan informasi lainnya. Saat terhubung, pemberitahuan telepon (panggilan, pesan) ditampilkan pada panel instrumen.

Pengendara juga dapat mengubah pengaturan tampilan instrumen (unit pilihan, pengaturan jam dan tanggal) melalui smartphone.

Selanjutnya Electronic Throttle Valves (ETV) dengan high-spec ECU. Komponen itu dapat mengontrol volume bahan bakar (via fuel injector) dan udara (via throttle valves) ke mesin, sehingga memberikan respons mesin yang halus.

Selain itu, membuat pengendaranya dengan mudah menggunakan semua fitur yang telah ditanamkan.

Lalu ada Immobilizer sebagai standar keamanan motor. Walau masih berwujud anak kunci, di dalamnya tertanam chip. Jadi motor tidak bisa menyala ketika motor dibobol dengan kunci lain. Lebih aman! 

Rangkanya pakai terali dan lengan ayun model banana. Keduanya pakai material yang sama, high-tensile steel.

Untuk meredam laju, disematkan cakram berdiameter besar dan dicengkeram oleh kaliper monoblock radial-mount untuk pengereman depan. Disc belakangnya juga lebar, sehingga memberikan pengereman yang sangat baik.

Demi memberikan cengkeraman yang baik saat melaju di aspal, motor sport 250 cc 4-silinder ini dipasangkan ban radial GPR300 lansiran Dunlop.

Memberikan efek ringan sehingga handling menjadi gesit. Ukuran yang digunakan yakni 110/70 depan dan 150/60 belakang.

Sumber: Oto.com

Video Terkini