Sukses

Luhut Minta Proses Pengesahan STNK dan BPKB Motor Listrik Dipercepat

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mengajak seluruh pihak, baik pemerintah maupun swasta bekerjasama untuk mempercepat program konversi motor listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkap, baru ada 5.000 permintaan konversi motor listrik berinsentif. Padahal, ada target pemerintah untuk melakukan konversi motor listrik sebanyak 50.000 unit di 2023.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun mengajak seluruh pihak, baik pemerintah maupun swasta bekerjasama untuk mempercepat program konversi motor listrik.

Luhut mengakui masih ada ruang yang perlu diperbaiki untuk mencapai target 50.000 unit sepeda motor listrik konversi hingga akhir 2023.

Hal itu dibicarakannya secara virtual dalam acara penandatangan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)-Menteri Perhubungan-Kapri tentang Percepatan Layanan Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.

"Saya harapkan surat keputusan bersama yang ditandatangani ini dapat mempercepat implementasi solusi yang dibutuhkan seperti percepatan mekanisme cek fisik dan administrasi terkait dokumen kendaraan dalam bentuk BPKB, STNK maupun pelat nomor. Ini sangat penting agar kendaraan dapat digunakan kembali di jalan raya," urai Luhut.

Pelaksanaan konversi motor listrik sendiri merupakan salah satu bentuk pelaksanaan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2020. Luhut bilang, program konversi akan memberikan tiga manfaat luar biasa bagi Indonesia.

"Program konversi ini akan memberi manfaat luar biasa untuk negeri yang kita cintai ini baik dari sisi lingkungan, energi maupun sisi ekonomi," jelas Luhut.

Ia pun merinci manfaat besar penggunaan konversi motor listrik. Pertama, konversi akan menurunkan polusi dalam lingkungan kita dengan menggantikan sepeda motor bakar menjadi motor listrik.

Kedua, konversi dapat memberikan edukasi kepada bengkel konversi UMKM tentang bagaimana cara membuat sepeda motor listrik yang layak dikendarai dengan standar keamanan yang memenuhi syarat.

"Selanjutnya, program konversi dapat menciptakan lapangan kerja skala menengah bawah mengingat masih tingginya populasi sepeda motor bakar yang berpotensi untuk di konversi," tutur Luhut Binsar Pandjaitan.

Penulis: Maulandy Rizky Bayu Kencana

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Standarisasi Baterai Jadi Tantangan Pengembangan Motor Listrik di Indonesia

Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, baik mobil maupun motor masih berjalan cukup lambat. Padahal, dari sisi pemerintah, sudah menyiapkan berbagai insentif, termasuk pemberian subsidi bagi pembelian mobil, motor, dan konversi motor listrik, serta bus listrik.

Toto Nugraha, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), tantangan yang sering kali dihadapi oleh pengguna motor listrik, terkait dengan perbedaan ekosistem.

"Berbeda dari baterai dan pengisian daya yang digunakan oleh tipe motor listrik. Hal ini, juga mengindikasikan kesulitan bagaimana kita mengembangan infrastruktur untuk charging dan swaping ke depan," ujar Toto, Peluncuran Battery Assets Management Services Indonesia Battery Corporation (IBC), di Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Lanjut Toto, baterai sendiri merupakan komponen yang paling mahal dari keseluruhan motor listrik, sekitar 40 persen yang mempengaruhi harga jual.

Jadi, jika bisa dilakukan standarisasi, dengan penggunaan jenis baterai yang sama untuk beragam roda dua ramah lingkungan, akan sangat mengurangi harga jual kepada konsumen.

"Jadi, kalau kita bisa melakukan kavling terhadap baterai dan motor listrik itu tentunya tentunya akan sangat mengurangi biaya konsumen," tegas Toto.

Melihat hal tersebut, IBC kemudian meluncurkan battery asset management services atau BMAS, sebuah platform ekosistem motor listrik yang dapat mengakomodir pengguna motor listrik beberapa merek sekaligus, serta pengguna motor konversi.

"Platform BAMS terdiri dari baterai sendiri, nanti bisa diliat baterai next generation kita yang memang benar-benar performance-nya bagus, dan sisi safety terjaga dengan sangat baik. Juga swapping station, dan aplikasi IOT yang mana kita memang menghubungkan semua titik yang ada yang sudah ada maupun yang nanti akan kita integrasikan," tegas toto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.