Sukses

Karma Bodykit Pamer Empat Karya Baru

Karma Bodykit memperkenalkan produk barunya lewat mobil modifikasi yang sempat diperlihatkan saat gelaran The Elite Showcase beberapa waktu lalu. Sedikitnya ada empat mobil modifikasi yang diperkenalkan.

Liputan6.com, Jakarta - Karma Bodykit memperkenalkan produk barunya lewat mobil modifikasi yang sempat diperlihatkan saat gelaran The Elite Showcase beberapa waktu lalu. Sedikitnya ada empat mobil modifikasi yang diperkenalkan.

Model pertama adalah Toyota 86 KARMA V2 #01 berkelir ungu sebagai hasil kolaborasi KARMA, cat Sikkens, Venom untuk sistem audionya, Hardy Classic untuk garapan interior berlapis kulit Alcantara, finishing pelek KARMA Formula Forged dengan Antelope Solutions, serta Platinum Motorsport sebagai finishing bodywork dan gloss champagne-nya.

Tiga mobil lainnya yang dibuka selubungnya yakni ada Mercedes-Benz AMG GTS berkelir putih dengan pelek KARMA Wheels Hector Forged, Lamborghini Aventador LP700 yang mengusung velg KARMA R-Forged, dan Lamborghini Murcielago dengan velg KARMA Classic Forged.

Selain penampilan anyar 86 KARMA V2 #1 berwarna ungu Sikkens, Kiki juga memperkenalkan varian terbaru KARMA Wheels yakni Karma Hector Forged yang menempel di Mercy AMG GTS Putih dan di Mercy S-Class yang menempati posisi di luar booth.

Mercy S-Class yang menggunakan KARMA Astonish Forged meraih penghargaan Best Fitment. “Padahal kalau kita lihat di acara itu, setting fitment-nya bagus semua. Hampir tidak ada cela. Bisa menang di apresiasi ini jelas suatu kebanggaan dan kehormatan tersendiri bagi kami,” sebut Kiki, penggawa Karma Bodykit dan Karma Wheels dalam keterangan resminya.

Selain itu, KARMA Wheels juga menghadirkan model baru lainnya seperti tipe Agera Forged yang menempel pada Toyota 86 V2 produksi nomor 3 garapan Kiki terakhir yang berkelir biru merona.

Layaknya seperti yang dipalikasikan ke bodykit, dalam urusan pelek, Kiki juga berkonsentrasi pada fitting pelek yang tepat baik secara motif maupun hitungan dimensinya.

“Untuk aplikasi pelek, kita menyebutnya kan bespoke. Kami spesialis bespoke fitment wheels. Bespoke itu seperti kalau ke tukang jahit, kita datang diukur dulu bahu, lingkar lengan, dan lainnya agar jatuhnya pas di badan kita. Berisi tapi gak kekecilan atau kebesaran. Sedap dilihat dari berbagai sudut baik saat stance maupun running,” sebut Kiki.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyempurnaan dari Model Sebelumnya

Dalam proses pembuatan bodykit maupun pelek, Kiki selalu menjaga reputasi kualitas dan kesempurnaan produknya dengan selalu berkolaborasi dengan pihak yang tepat. Hal ini menurut Kiki, agar image yang dibangunnya soal detail dan finisihing sempurna tidak buyar gegara hal sepele.

“Untuk Karma, saya selalu pilihkan kerjasama dengan yang terbaik. Jadi sangat ‘picky’ sama yang namanya kolaborasi. Standarnya Karma itu, standarnya internasional. Dari fotografer hingga SPG harus penuhi standar itu. Kalau dilihat, booth KARMA di The Elite kemarin tampil beda dibanding lainnya. Karena ini harus mendukung image KARMA selama ini,” jelas Kiki.

Penyempurnaan KARMA Bodykit 86 V2 yang baru dirilis ini merupakan penyempurnaan dari 86 V1 yang muncul pertama pada 2018. Saat itu, sesuai trend, masih jamannya bodykit dengan format lebar (wide-bodykit) dipadu pelek lebar 13 inci dengan offset hingga -10.

“Karena setiap tahun saya juga selalu datang ke pameran modifikasi di luar negeri, saya dapat informasi dan fakta dari rekannya di sana, kalau sekarang trennya berubah tidak seperti dulu lagi. Karena sekarang itu lebih mementingkan estetika dan performance-nya, juga untuk kegunaannya atau fungsi,” ujar Kiki.

Karena itulah, pada model V2 ini desainnya kini dirampingkan. Bila diperhatikan, bodykit 86 V2 tidak selebar V1-nya.

Begitu pula pilihan pelek KARMA Wheels. Kini sudah banyak variannya, beda dengan dulu yang terbatas model dan ukurannya. Konsumen sekarang sudah bisa memilih sendiri model peleknya, mulai dari desain, warna, model lipsnya -apakah flat lips, steplips, double steplips, dan slamted.

Setelah itu konsumen bisa memilih baut rivetnya untuk 3-piece, versi ekspos atau hidden. Lalu dari segi concave-nya, apakah semi-concave, concave, atau deep concave. “Karena itu, kita bilangnya Be-spoke, bukan model velg yang kita datang ke toko terus langsung pasang. Jadi disesuaikan selera kastemer dan mobilnya tersebut,” papar Kiki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini