Sukses

Selamat dari Kebangkrutan, SsangYong Siap Luncurkan Mobil Listrik

Pasca mendapat pemilik baru, di bawah manajemen yang baru pula, SsangYong akan mempercepat peluncuran produk masa depannya. Dilansir dari Carsales Australia, brand ini telah menyiapkan mobil listrik sebagai modal baru untuk bisa bersaing dengan brand lain pada masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat dikabarkan bangkrut, pabrikan mobil asal Korea Selatan, SsangYong, akhirnya berhasil mendapat investor baru untuk menjalankan bisnisnya.

Setelah sempat dimiliki oleh Mahindra dan kemudian jatuh ke tangan Eddison Motors, kini SsangYong sepenuhnya berada di bawah naungan KG Group. Akuisisi tersebut telah dilakukan secara resmi dan pemilik baru tersebut sudah berencana untuk melunasi pembayaran utang senilai USD 340 juta atau setara dengan Rp 5,2 triliun.

"Atas nama semua orang di SsangYong Motor, kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pemangku kepentingan, termasuk Pengadilan Rehabilitasi Seoul, kreditur dan mitra atas pengertian dan dukungan mereka dalam menyelesaikan rehabilitasi perusahaan dengan sukses," tulis pernyataan SsangYong, dalam sebuah keterangan resminya.

Pasca mendapat pemilik baru, di bawah manajemen yang baru pula, SsangYong akan mempercepat peluncuran produk masa depannya. Dilansir dari Carsales Australia, brand ini telah menyiapkan mobil listrik sebagai modal baru untuk bisa bersaing dengan brand lain pada masa depan.

Berdasarkan beberapa informasi, mobil listrik yang akan ditawarkan adalah Korando e-Motion, di mana model ini akan diluncurkan secara global pada paruh pertama 2024.

Sementara itu, sebelum menghadirkan mobil bertenaga baterai, perusahaan telah menyiapkan SUV lainnya yakni SsangYong Musso ute yang akan segera diluncurkan pada tahun depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Chery Siap Bersaing dengan Toyota Lewat Pasar Mobil Listrik

Pabrikan otomotif Jepang saat ini masih terbilang minim untuk bermain di segmen mobil listrik. Rupanya, melihat adanya celah tersebut turut dimanfaatkan oleh Chery Automobile untuk bisa menguasai pasar elektrifikasi.

Di Australia contohnya, produsen asal Tiongkok ini melihat ada sebuah kesempatan untuk bisa menjegal rival mereka seperti Toyota dan Mazda. Meski saat ini dua brand tersebut menguasai pasar di negeri Kangguru, tetapi menurut Chery hal tersebut masih mengandalkan mobil bermesin konvensional.

"Kedepannya kami akan memperkenalkan lebih banyak model PHEV dan BEV. Saya tahu merek Jepang cukup kuat di Australia, tetapi mereka cukup kuat karena memiliki banyak model ICE (mesin pembakaran internal)," jelas Charlie Zhang, Wakil Presiden Eksekutif Chery International, dalam keterangannya.

Lewat kehadiran mobil listrik yang nantinya akan dipasarkan di Australia, Chery, merasa hal tersebut akan menjadi salah satu nilai jual yang bisa mereka manfaatkan untuk menggaet para konsumen baru di negara tersebut.

"Jadi pembeda terbesar kami dibandingkan dengan merek Jepang adalah kendaraan energi baru yang kami rencanakan untuk diperkenalkan di Australia," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Alasan Larangan Ekspor CPO dan Bahan Baku Minyak Goreng

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.