Sukses

Gelombang Tsunami Covid-19 di India, Suzuki Hingga Toyota Setop Produksi

Meningkatnya kasus Covid-19 di India telah memaksa Suzuki, Honda, dan Toyota untuk sementara waktu menghentikan produksi kendaraannya

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya kasus Covid-19 di India memaksa sejumlah pabrikan otomotif, seperti Suzuki, Honda, dan Toyota untuk sementara waktu menghentikan produksi kendaraannya.

Pasalnya, pemerintah Negeri Bollywood mendesak produsen otomotif ini untuk mengalihkan oksigen yang digunakan untuk industri bisa dialihkan sebagai penggunaan medis.

Melansir Asia Nikkei, Maruti Suzuki akan menutup dua pabrik mobil di Manesar dan Gurugram, Sabtu (9/5/2021) agar oksigennya bisa digunakan untuk mendukung kesehatan.

Pabrikan berlambang huruf 'S' ini, juga akan melanjutkan penutupan pabrik sebagai perawatan rutin, yang biasanya berlangsung pada Juni.

"Dalam situasi saat ini, kami percaya bahwa semua oksigen yang tersedia harus digunakan untuk menyelamatkan nyawa," kata Maruti Suzuki dalam sebuah pernyataan.

Begitu pula dengan Suzuki Motor Gujarat yang memproduksi kendaraan roda empat berdasarkan kontrak, juga akan menghentikan produksinya sementara waktu.

Honda mengumumkan Kamis bahwa mereka akan menghentikan produksi sepeda motor di empat pabriknya mulai Sabtu hingga 15 Mei.

Dua pabrik Toyota Kirloskar Motor di Bidadi, negara bagian Karnataka, yang memangb telah ditutup untuk proses pemeliharaan tahunan, akan tetap ditutup hingga 14 Mei.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus harian Covid-19 di India

Panasonic juga telah menghentikan beberapa fasilitas yang memproduksi peralatan rumah tangga.

Sebagai informasi, India menghadapi kekurangan oksigen yang akut ketika negara itu bergulat dengan gelombang kedua infeksi virus Corona.

Kasus harian India sendiri, telah melebihi 300 ribu pada April, terbesar di dunia dan tiga kali lipat dari tingkat yang terlihat selama puncaknya pada 2020.

3 dari 3 halaman

Infografis Dilarang Mudik Lebaran 2021

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.