Sukses

Top3: Pelanggaran di Jalan Layang Non-Tol dan Knalpot Palsu

Pelanggaran yang terjadi di jalan layang non-tol bukan berita baru. Kadarnya tidak berkurang, justru bertambah.

Liputan6.com, Jakarta Pelanggaran yang terjadi di jalan layang non-tol bukan berita baru. Namun ternyata, kadarnya tidak berkurang, justru bertambah. Berita pelanggaran itu kembali menjadi sorotan. Itulah berita terpopuler kali ini dan berikut ringkasan berita lainnya.

1. Jangan Nekat, Masuk JLNT Lalu Lawan Arah Bisa Dipenjara

Sejumlah pengendara motor nekat melaju di jalan layang non tol (JLNT) dari arah Kampung Melayu menuju Tanah Abang, Senin (19/2/2018) pagi. Parahnya, mereka kembali memutar arah sehingga melaju dengan arah berlawanan.

Tentu saja hal ini sangat membahayakan, tidak hanya pengendara sepeda motor, tetapi juga pengendara lainnya yang melintasi jalur tersebut. Selengkapnya baca di sini.

2. Cara Mudah Membedakan Knalpot Akrapovic Asli atau Palsu

Knalpot dengan merek Akrapovic memang terkenal dengan mutu kelas dunia. Jadi, tidak heran jika komponen pembuangan gas dari Slovenia ini memiliki banderol yang luar biasa mahal.

Sebagai contoh, knalpot Akrapovic Yamaha YZF-R25 2014 Racing Line (Carbon) dibanderol hingga Rp 13,905 juta. Selengkapnya baca di sini.

3. 4 Faktor Penyebab Mobil Terbakar Tiba-Tiba

Kebakaran secara tiba-tiba dialami dua mobil Toyota Alphard hanya dalam kurun waktu kurang dari empat hari.

Terbakarnya mobil saat dikendarai ternyata bukan hanya dialami mobil mewah saja, tetapi ada juga dari berbagai model dan merek berbeda. Selengkapnya baca di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banjir Jadi Musuh Terbesar Mobil Listrik, Ini Buktinya

Perjalanan lintas benua yang dilakukan Wiebe Wakker asal Belanda melalui proyek plugmein menghadapi banyak tantangan di Indonesia. Salah satunya adalah banjir yang menghambat perjalanannya. Air dan mobil listrik memang bukanlah pasangan yang tepat, dan Wiebe membuktikannya.

Setelah 6 minggu menunggu charger diperbaiki di Surabaya, Wiebe melanjutkan perjalannya ke arah timur. Bersama mobil listriknya, Wiebe melintasi genangan air sejauh 200 meter. Tidak disebutkan tinggi genangan yang dilewati, namun ini menjadi awal masalah.

BACA JUGA

"BMS (Battery Management System) mulai berkedip-kedip, dan mobil berhenti melaju," ungkapnya melalui akun Instagram @plugmeintravel. Setelah berkonsultasi dengan mekaniknya di Belanda, gejala tersebut menandakan adanya air yang masuk ke dalam baterai.

Saat ini Wiebe dan mobil listriknya kembali menuju Gedung Riset Mobil Listrik ITS, Surabaya untuk ditangani kembali.  Untuk diketahui, mobil listrik yang digunakan merupakan hasil konversi dari mobil konvensional.

Untuk memperbaikinya, Wiebe berencana untuk mendatangkan mekanik yang memodifikasi mobilnya. Rencananya mekanik tersebut didatangkan dari Belanda pada akhir Februari atau awal Maret mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.