Sukses

JK: Industri Otomotif Indonesia Nomor Wahid di ASEAN

Wakil Presiden Jusuf Kalla menerangkan industri mobil Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerangkan industri mobil Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Hal itu disampaikan saat membuka pameran International Indonesia Motor Show (IIMS) 2015, di JIExpo, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

"Thailand dulu negara yang pabrik mobil terbesar di Asia Tenggara, kita sudah lampaui Thailand dan perlu kita jaga," kata JK.

JK menjelaskan industri mobil merupakan industri yang memiliki dampak luas bagi masyarakat dan pemerintah. Industri tersebut menyediakan lapangan kerja dan para pekerja itu membayar pajak untuk negara.

"Bagian industri dengan multiplier efek untuk penghasilan dan pajak adalah industri mobil. Kita juga punya prestasi cukup baik," imbuh dia.

Dalam industri mobil, lanjut JK, melibatkan banyak vendor. Sayangnya, di dalam negeri jumlah vendor masih berjumlah ribuan. Sementara di negara‎ dengan industri mobil yang berkembang pesat, jumlah vendor bisa mencapai jutaan.

Meski pemerintah mendorong industri mobil berkembang, JK mengingatkan angkutan umum ‎tetap menjadi prioritas. Hal ini bertujuan menghindari kemacetan.

"‎Kita tetap mengharapkan angkutan umum tetap jadi prioritas. Umumnya di kota besar, makin banyak mobil, makin macet. Tentu kita tidak bisa begitu, maka angkutan umum harus seimbang," tandas JK.

Sekadar informasi, IIMS 2015 berlangsung pada 20-30 Agustus 2015. Acara ini juga mendatangkan penyanyi internasional, Ariana Grande. IIMS 2015 yang melibatkan 50 vendor mobil dan sepeda motor ini menargetkan 380 ribu peng‎unjung.

Pembukaan IIMS 2015 turut dihadiri oleh Ketua DPR Setya Novanto, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi Yuddy Chrisnandi, Wakil Gubernur‎ DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan para dubes dari negara sehabat.

(Silvanus Alvin/gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini