Sukses

Studi Banding Berkelanjutan Kepala Daerah se-Jawa Barat di Pabrik SBI Narogong

Selaras dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) selaku induk usaha, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) di Narogong Jawa Barat, melaksanakan inisiatif dalam sustainability roadmap yang berfokus pada konservasi sumber daya alam melalui pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif,

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum bersama Kepala Daerah se-Jawa Barat melakukan studi banding tentang praktik pertambangan berkelanjutan dipabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) di Narogong Jawa Barat,(08/02)

Selaras dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) selaku induk usaha, SBI melaksanakaninisiatif dalam sustainability roadmap yang berfokus pada konservasi sumber daya alam melalui pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif, serta implementasi program-program keanekaragaman hayati (kehati) pada wilayah-wilayah bernilai konservasi tinggi.

Penerapan kaidah pertambangan yang baik oleh SBI merupakan komitmen untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial berkelanjutan di seluruh wilayah operasional, dan bentuk partisipasi mewujudkan keberlanjutan untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pabrik SBI Narogong dipilih sebagaitujuan studi banding karena pengelolaan pertambangan yang dilakukan telah dianggap baik olehPemerintah Pusat. Kegiatan studi banding ini juga bertujuan untuk memberikan contoh kegiatan pertambangan yang telah menerapkan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice)kepada kepala daerah di Provinsi Jawa Barat.

"Di sini (Pabrik SBI Narogong), pertambangan dilakukan dengan memperhatikan tingkat keamanan yang tinggi dan lahan bekas tambang juga dikelola dengan baik. Kami berharap ini dapat menjadi contoh serta memberikan solusi yang bisa diduplikasi di masing-masing daerah," kata Uu RuzhanulUlum.

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya mineralcukup besar. Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi (diproyeksikan mencapai 53 juta jiwa serta jumlah industri yang mencapai angka sebesar 7,7 juta unit usaha, menjadikanpertambangan sebagai sektor vital untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pembangunan baik bagi masyarakat maupun sektor lainnya.

Karena itu, kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha pertambangan, akan membantu perwujudan pembangunan berkelanjutan yang memprioritaskan konservasi sumber daya alam,keanearagaman hayati, serta berkontribusi positif pada tatanan sosial budaya masyarakat.

Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani mengatakan, SBI telah melakukan berbagai upaya konservasi lingkungan yang meliputi penanaman pohon di lahan reklamasi pasca tambang, melakukan pengawasan dan pelestarian kehati, serta inovasi dalam sistem reklamasi tambang dengan membangun rantai nilai reklamasi berbasis pemberdayaan masyarakat. Inovasi inilah yang mengantarkan Pabrik SBI Narogong menjadi kandidat PROPER Emas Tahun2022.

Selain di Pabrik Narogong, untuk wilayah Jawa Barat, SBI juga melakukan konservasi lingkunganpada lahan bekas tambang silika di Cibadak, Sukabumi, yang saat ini telah dikembangkan sebagaikawasan edupark untuk tujuan penelitian flora dan fauna, rekreasi masyarakat, serta pertanianterpadu.

Untuk mendukung upaya perlindungan lingkungan, SBI juga memiliki fasilitas pembakaran pada tanur semen yang mencapai 1.500 derajat Celcius. Metode ini mampu memusnahkan material tanpa meninggalkan residu atau zat sisa. SBI juga memiliki layanan pengelolaan limbah tersertifikasi yang membantu berbagai industri untuk mengelola limbah mereka secara ramah lingkungan.

Soni Asrul Sani menyampaikan, selain limbah industri, SBI juga memanfaatkan bahan bakar alternatif hasil konversi sampah perkotaan menjadi Refuse-Derived Fuel atau RDF. Bersama Pemkab Cilacap dan Pemprov Jawa Tengah, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,Kementerian PUPR dan Kedutaan Besar Denmark, SBI memelopori hadirnya fasilitas RDF pertama di Indonesia yang diresmikan pada 2020 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bapak Luhut Binsar Panjaitan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini