Sukses

Panen Kedua, Petani Baduy Binaan YDBA Hasilkan 32,5 Ton Jahe Merah

Panen yang melibatkan 41 petani, dari masyarakat Baduy maupun Non Baduy ini menghasilkan sebanyak 32,5 ton jahe merah yang dibudidaya dari 2,6 hektar lahan pertanian.

Liputan6.com, Jakarta Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mendukung peningkatan perekonomian di negeri ini. Salah satu sektor tersebut adalah komoditas jahe merah yang memiliki potensi pasar terbuka, baik di pasar nasional maupun di pasar global.

Pada 1 September 2020 lalu, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) bersama PT Bintang Toedjoe berkomitmen untuk berkolaborasi mengembangkan pertanian jahe merah di Lebak, Banten. Berbagai program pembinaan baik manajemen maupun teknis telah diberikan YDBA dan PT Bintang Toedjoe kepada petani di Desa Hariang dan Kenakes, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten untuk menghasilkan produk pertanian sesuai standar quality, cost & delivery yang ditetapkan PT Bintang Toedjoe sebagai Ayah Angkat.

Melibatkan 41 petani baik dari masyarakat Baduy maupun Non Baduy bersama YDBA melakukan panen kedua jahe merah di Lebak, Banten. Sebanyak 32,5 ton jahe merah yang dibudidaya dari 2,6 hektar lahan pertanian akan dikirim para petani ke PT Bintang Toedjoe. Hasil panen tersebut meningkat 100% dari panen perdana pada 20 Oktober 2021 yang menghasilkan 16 ton jahe merah yang juga dipasok ke PT Bintang Toedjoe.

Hadir dalam kegiatan panen ini, yaitu Ketua Penguru YDBA, Sigit P. Kumala; Bendahara Pengurus YDBA, Handoko Pranoto; Pengurus YDBA, Vilia Husin serta para petani binaan dari Baduy dan Non Baduy.

Sigit P. Kumala dalam sambutan di sela panen kedua ini menyampaikan apresiasi kepada para petani atas pencapaian panen yang meningkat pada tahun ini. Sigit berharap pencapaian tersebut dapat terus ditingkatkan dan para petani di Lebak Banten juga dapat melakukan budidaya di produk lainnya, seperti cabai maupun padi yang banyak dibutuhkan oleh para calon offtaker.

Asrip, petani Baduy Luar binaan YDBA menyampaikan semangatnya dalam mengikuti program pembinaan jahe merah yang berdampak pada jumlah dan kualitas jahe yang dihasilkan. Asrip mengaku, sebelum mengikuti pembinaan, jahe merah yang dihasilkannya hanya mencapai 2 kuintal saat panen raya, kini Asrip bisa menghasilkan 2 ton dengan standar QCD sesuai yang ditetapkan oleh Ayah Angkat.

Sedangkan, Rohmat petani Non Baduy binaan YDBA menyampaikan, program pembinaan YDBA yang selama ini diikutinya mendorong Rohmat untuk melakukan inovasi, salah satunya dengan membuat simplisia sebagai produk turunan dari jahe merah basah yang dibutuhkan oleh berbagai perusahaan. Melalui produk turunan tersebut Rohmat berharap, pendapatan yang dihasilkan oleh para petani jahe merah di Lebak Banten dapat terus meningkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.