Sukses

Ibu Angkat 6 Terduga Teroris Sempat Emosi di RS Polri

Muzdalifah menolak proses otopsi yang dilakukan tim DVI. Cukup identifikasi, biar cepat.

Jasad 6 terduga teroris yang tewas dalam penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan, RT 4 RW 7, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan masih berada di RS Polri. Hari ini, seorang perempuan yang mengaku ibu angkat mereka datang ke instalasi jenazah.

Muzdalifah -- nama perempuan 55 tahun itu -- menolak proses otopsi yang dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri terhadap 6 jenazah. Alasannya, penyebabnya sudah pasti: mereka tertembak. Ia berharap jenazah bisa segera dibawa pulang guna dimakamkan.

Meski demikian, ibu tersebut tak menolak proses identifikasi. Muzdalifah datang ditemani beberapa orang yang diketahui sebagai keluarga terduga teroris Dayat alias Daeng. Maka tak heran, ia yang ingin proses segera selesai, emosi saat mengetahui anak Dayat dibawa pergi salah satu kerabat.

"Ini anak kemana ya? Mau diambil tes DNA malah nggak ada. Antum kemana sih ah!? Lama nih kalau begini tes DNA," ujar Muzdalifah berkomunikasi dengan salah satu keluarga terduga teroris melaui telepon genggamnya, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2014).

Muzdalifah mengaku, yang dicarinya adalah anak dari terduga teroris Dayat. "Yang diambil sampel darah anaknya. Biar cepat prosesnya. Sekarang belum. Anak Dayat," jelas Muzdalifah.

Pantauan Liputan6.com, Ada 4 anak yang digendong itu masuk ke Ruang Said Sukanto RS Polri, Kramat Jati.

Tanpa mau berkomentar, beberapa orang tua yang menggendong anak-anak itu menerobos kerumunan sejumlah awak media.

Hingga kini proses identifikasi DNA keenam terduga teroris tersebut sedang berjalan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. (Rmn/Ein)

Baca juga:
Ibu Angkat Tolak Otopsi Jasad 6 Terduga Teroris Ciputat
Kapolri: Target Teroris Ciputat Membom Wihara Saat Tahun Baru
Keluarga Terduga Teroris Datangi RS Polri untuk Diambil DNA
Video Terkini